News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Senin Pagi Rupiah Melemah, Tembus Level Rp15.700 per Dolar AS

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karyawan money changer memperlihatkan mata uang dollar AS dan rupiah RI di salah satu money changer di Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Bloomberg Spot melemah 25 poin di level Rp15.707, Senin (16/10/2023) pagi pukul 09.05 WIB.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Bloomberg Spot melemah 25 poin di level Rp15.707, Senin (16/10/2023) pagi pukul 09.05 WIB.

Jika dicermati lebih detail, nilai tukar mata uang Garuda melemah 25 poin. Sebelumnya pada akhir pekan kemarin (13/10/2023), nilai tukar rupiah di level Rp15.682.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra sebelumnya telah mengatakan bahwa nilai tukar mata uang Garuda ada potensi melemah pada awal pekan ini.

"Rupiah masih bisa bergerak lagi di atas Rp15.700 hingga Rp15.750 tapi di sisi lain, perubahan sentimen terkait kenaikan suku bunga acuan the Fed, rupiah bisa menguat lagi ke arah support Rp15.600," ucap Ariston pada Sabtu, (14/10/2023).

Ia mengungkapkan, adapun fluktuasi nilai tukar rupiah dipengaruhi sejumlah sentimen.

Rupiah masih akan dipengaruhi oleh isu suku bunga tinggi AS dan konflik Israel Hamas. Selain itu data China dan Indonesia juga bisa mempengaruhi pergerakan.

Diketahui, data inflasi AS bulan September 2023 yang dirilis pekan ini menunjukkan bahwa inflasi masih naik di angka 3,7 persen secara year on year (yoy).

Ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: Analis: Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Melemah ke Level Rp15.700

Tapi sebelumnya di Pekan kemarin, beberapa petinggi Bank Sentral AS memberikan pernyataan yang menyebutkan tidak diperlukannya kenaikan suku bunga acuan AS lagi karena suku bunga real jangka panjang juga sudah tinggi.

Dolar AS sempat melemah karena ekspektasi pasar soal kenaikan suku bunga acuan AS ini berubah turun. Rupiah sempat menguat terhadap dolar AS karena pernyataan petinggi Bank Sentral AS tersebut.

Di pekan ini, beberapa data ekonomi AS akan menjadi perhatian pelaku pasar untuk mengonfirmasi soal isu suku bunga tinggi AS seperti data penjualan ritel, data perumahan, data aktivitas manufaktur di wilayah industri New York dan Philadelphia, dan data klaim tunjangan pengangguran.

Baca juga: Rupiah Akhir Pekan Ditutup di Level Rp15.682 Per Dolar AS

Kemudian, perang Israel dan Hamas masih menjadi kekhawatiran pasar sehingga pelaku pasar akan mencermati perkembangan, apakah akan membesar dan melibatkan negara lain atau terkonsentrasi di dua pihak saja.

Bila terekskalasi, kekhawatiran pelaku pasar akan meningkat dan dolar bisa menguat lagi. "Dari faktor di atas, potensi pelemahan rupiah masih terbuka untuk pekan ini," pungkas Ariston.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini