Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan, aktivitas penerbangan tetap berjalan dengan baik meski aktivitas vulkanik Gunung Slamet berada di level II atau waspada.
Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas dan Umum Ditjen Perhubungan Udara Mokhamad Khusnu mengatakan, berdasarkan data di lapangan belum ada indikasi potensi ancaman debu vulkanik akibat peningkatan status tersebut.
"Sejauh ini dari assessment rekan-rekan di volcanic ash activity (OBU, AirNav, BMKG) walaupun ada peningkatan, belum teridentifikasi adanya potensi ancaman debu vulkanik ke penerbangan, termasuk ke rute penerbangan dan/atau bandara," ujar Khusnu saat dihubungi Tribunnews, Kamis (19/10/2023).
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Meningkat Menjadi Level 2 atau Waspada
Asal tahu saja, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat tingkat aktivitas vulkanik Gunung Slamet di Jawa Tengah kini berada di Level II (waspada).
Sebelumnya tingkat aktivitas Gunung Slamet berada di Level I atau normal sejak 9 Oktober 2020.
Pada tanggal 1 sampai 18 Oktober 2023 Gunung Slamet teramati jelas kadang tertutup kabut, pada saat cerah teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 50 – 300 meter dari puncak.
Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah selatan dan barat, suhu udara terukur berkisar antara 21.3 – 31.6oC.
Tidak beraktivitas pada radius 2 kilometer
Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan diimbau tidak berada atau beraktivitas pada radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet, Jawa Tengah.
Imbauan tersebut menyusul aktifitas peningkatan vulkanik Gunung Slamet dari Level I (normal) ke Level II (waspada), terhitung mulai Kamis (19/10/2023) pukul 08.00 WIB.
Masyarakat di sekitar Gunung Slamet diharap tenang tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Slamet.
Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan mengonfirmasi peningkatan status tersebut.
Hal itu dibenarkan pula oleh Kepala BPBD Banyumas, Budi Nugroho.
"Betul, saat ini naik level," ujarnya singkat kepada Tribunbanyumas.com.
Masyarakat maupun BNPB, BPBD Provinsi Jawa Tengah, BPBD Kabupaten, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Slamet setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia.