Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Harga minyak mentah dunia tercatat mengalami penurunan pada awal perdagangan, Kamis (19/10/2023) setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak menunjukkan tanda-tanda mendukung seruan Iran untuk melakukan embargo minyak terhadap Israel.
Data terbaru menunjukkan minyak mentah Brent berjangka turun 0,5 persen atau 43 sen menjadi 91,07 dolar AS per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,2 persen atau 17 sen, diperdagangkan pada 88,15 dolar AS per barel.
Di saat yang sama, OPEC tidak berencana untuk mengambil tindakan segera atas seruan anggota OPEC Iran, sehingga mengurangi kekhawatiran atas potensi gangguan.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak Dekati 100 Dolar AS per Barel Akibat Konflik di Timur Tengah
Israel sendiri mengimpor sekitar 250.000 barel minyak per hari (bpd), terutama dari Kazakhstan, Azerbaijan, Irak dan negara-negara Afrika, menurut analis CMC Markets dalam sebuah catatan.
“Kami yakin embargo dari Kazakhstan dan Azerbaijan, sekutu kuat Israel, tidak mungkin terjadi,” kata Tina Teng, analis CMC Markets.
Sebelumnya, harga minyak naik sekitar 2 persen pada Rabu (18/10/2023) di tengah kekhawatiran mengenai gangguan terhadap pasokan global setelah Iran menyerukan embargo minyak terhadap Israel sehubungan dengan konflik di Gaza dan setelah Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, melaporkan persediaan minyak yang lebih besar dari perkiraan.
Persediaan minyak mentah dan bahan bakar AS turun pekan lalu karena meningkatnya permintaan atas bensin dan solar, menurut data dari Badan Informasi Energi. Stok bahan bakar sulingan turun 3,2 juta barel dalam sepekan hingga 13 Oktober 2023 menjadi 113,8 juta barel.