Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China akan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan permintaan domestik sembari menangkis risiko keuangan.
“Bank sentral akan membuat kebijakannya lebih tepat dan terarah, sambil membimbing lembaga-lembaga keuangan untuk memangkas suku bunga pinjaman riil dan mengurangi biaya pembiayaan bagi perusahaan dan individu," kata Pan Gongsheng, Gubernur Bank Sentral China.
Baca juga: Dua Raksasa Energi Gazprom dan CNPC Salaman, Rusia Tingkatkan Pasokan Gas Alam ke China
“Kami akan berupaya untuk mengaktifkan pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor,” sambungnya.
Ia juga berjanji untuk menerapkan penyesuaian kebijakan makro sebagai respons terhadap perubahan situasi ekonomi, secara efektif memperkuat pengawasan keuangan, fokus pada peningkatan permintaan domestik, meningkatkan kepercayaan dan mencegah risiko, serta mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemulihan Ekonomi China
Sebagaimana diketahui, perekonomian China tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal III (Juli-September) 2023, sementara konsumsi dan aktivitas industri pada September juga menunjukkan peningkatan yang mengejutkan, menunjukkan serangkaian langkah kebijakan baru-baru ini membantu mendukung pemulihan sementara.
“Negara ini akan menjaga kestabilan mata uang yuan, mencegah risiko fluktuasi abnormal dalam aliran dana lintas batas dan menjaga stabilitas di pasar valuta asing,” kata Pan.
“Kami akan terus mendorong skema internasionalisasi yuan, membentuk sistem peringatan dan pengendalian risiko untuk investasi luar negeri dan menjaga aset mata uang asing negara tersebut,” sambungnya.
Terlepas dari itu, Pan juga berjanji untuk mengatasi risiko gagal bayar obligasi perusahaan real estate besar, mencegah penularan risiko di pasar saham, obligasi dan valuta asing, serta memastikan operasi pasar keuangan yang stabil.