News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Cawapres Gibran Usul Program Dana Abadi Pesantren Hingga KIS Lansia, Ini Respon Kemenkeu

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gibran membocorkan sejumlah program yang akan menjadi prioritasnya bila terpilih bersama Prabowo. Mulai dari Dana Abadi Pesantren, Kredit Start-up, KIS Lansia, dan Kartu Anak Sehat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka, mendeklarasikan beberapa program unggulannya di Indonesia Arena GBK, Rabu (25/10/2023).

Sederet program tersebut meliputi Dana Abadi Pesantren, Kredit Start-up Milenial, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia, Kartu Anak Sehat dan Melanjutkan Hilirisasi.

Berkaitan dengan program Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan program tersebut sebetulnya sudah ditetapkan dalam postur Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca juga: Gibran Pamer Program Unggulan Jika Terpilih di Pilpres 2024, Dana Abadi Pesantren Hingga KIS Lansia

"Untuk pertanyaan terkait 2024, dilihat saja APBN 2024 kan sudah diketok. Mengenai apa program-program, saya tidak sebut populis, tapi berpihak kepada masyarakat. Itu sudah ditetapkan dalam UU APBN," ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN KiTA, Rabu (25/10/2023).

"Umpamanya Perlinsos di 2024 kalau tidak salah Rp 487 triliun. Jadi, nanti program, seperti PKH, Kartu Sembako, PIP, KIP Kuliah, bantuan PBI untuk masyarakat tidak mampu termasuk lansia, bantuan subsidi listrik, subsidi energi, BBM, subsidi LPG, itu masih semuanya ada. Dana abadi juga disampaikan kita sudah punya dana-dana abadi sekarang ini," imbuhnya.

Sedangkan, Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata menambahkan, KIS untuk lansia sejatinya sudah termasuk dalam daftar Program Keluarga Harapan (PKH) atau bahkan bantuan sembako.

"Jadi KIS Lansia ada dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), seharusnya mereka-mereka itu sudah tercover karena ada dalam DTKS otomatis menjadi penerima PBI BPJS," ucap dia.

"Kalau nanti ada yang masih belum tercover, itu perbaikan pendataan yang harus kita lakukan. Tapi seharusnya kita cukup dengan program saat ini," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu Andin Hadiyanto menyampaikan, Dana Abadi Pesantren merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dana Abadi Pendidikan sebesar Rp 106,1 triliun.

Baca juga: BPKH Bantu Renovasi Interior Gedung MUI Pusat dari Nilai Manfaat Dana Abadi Umat

Adapun total dana abadi LPDP sebesar Rp 134,1 T yang dicairkan. Andin bilang, terkait dana belanja pengelolaan pesantren untuk tahun ini dialokasikan Rp 250 miliar.

"Pengelolaan programnya sendiri dikelola oleh Kemenag dan dibiayai LPDP. Prosesnya berjalan, saat ini sedang lakukan seleksi-seleksi. Tujuan meningkatkan kapasitas santri dan juga para pembina santri, seperti program persiapan beasiswa, multimedia pesantren, pengambilan fatwa, dan lain-lain," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini