Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri perbankan kini menghadapi tantangan munculnya virus trojan, jenis malware yang menyerang sistem komputer dengan menyamar sebagai program atau sistem operasional resmi.
Karena itu, nasabah perbankan perlu mewaspadainya agar tidak menjadi korban,.
Chief Digital Officer PT Bank Danamon Indonesia Tbk Andreas Kurniawan mengatakan, virus trojan dirancang untuk masuk tanpa disadari dan merusak atau mencuri data milik korban.
Pihaknya mengimbau kepada nasabah yang menerima SMS atau chat pada WhatsApp yang mengaku Danamon atau mengaku perwakilan dari Danamon berisi pesan berupa perintah klik sebuah link untuk memverifikasi data nasabah.
"Kami imbau tidak klik link dari pesan itu," kata Andreas Kurniawan kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).
Andreas mengatakan. ciri-ciri handphone terkena virus trojan antara lain adalah perangkat menjadi lambat karena virus tersebut menghabiskan banyak sumber daya komputasi atau ruang penyimpanan.
Kemudian, muncul aplikasi asing di perangkat secara tiba-tiba padahal sebelumnya tidak pernah dilihat atau diunduh korban.
Baca juga: Jadi Korban Serangan Malware, Ini Beberapa Langkah yang Perlu Dilakukan
Selain itu, perangkat juga menjadi lebih sering mengalami crash dan freeze karena virus trojan sudah menguasai sistem komputer.
Baca juga: 193 Aplikasi Android Mengandung Malware, Bisa Sedot Isi Rekening Pengguna
"Apabila ini sudah terjadi, penipu tidak hanya dapat mengakses dan mencuri data dan aset nasabah, tetapi juga merusak perangkat milik korban," katanya.