Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana Tugas Harian Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi, optimistis nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tak akan menghambat investasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Fundamental ekonomi kita patut syukuri masih baik. Ya walaupun kita juga ketahui bahwa ada pelemahan terhadap rupiah, saya yakini ini bersifat sementara gitu ya, tapi tentunya kita perlu kehati-hatian. Kita optimis, tapi juga kita harus realistis," kata Yukki ketika ditemui di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Maruf Amin: Provinsi Kalteng Berperan Strategis Jadi Salah Satu Daerah Penyangga IKN
Ia mengatakan, komitmen para pengusaha untuk berinvestasi di IKN Nusantara masih sama.
Menurut dia, investor-investor ini belum memandang tantangan ekonomi ini sebagai hambatan, sebagaimana terlihat dari realisasi investasi semester terakhir.
"Saya lihat dari realisasi investasi semester terakhir dan per hari ini masih berjalan dengan baik. Itu yang kita harapkan karena satu satunya adalah dengan investasi," ujar Yukki.
"Itu kan kata kuncinya (adalah) membuka lapangan pekerjaan. Itu yang kita harus dorong terus. Kita kawal ya," lanjutnya.
Yukki kemudian membeberkan beberapa kabar yang ia dengar mengenai informasi terkini dari investasi di IKN Nusantara.
"Saya mendengar sudah ada kepastian mengenai tanah. Untuk kepemilikan di sana kan ada beberapa ring. Ring satu, ring dua," kata Yuki.
Baca juga: Pembangunan IKN Diminta Serap Tenaga Kerja Lokal
Kemudian, ia mengatakan telah mendengar kabar bahwa ada hotel bertaraf internasional yang tahap pertamanya akan rampung pada semester kedua tahun depan.
"Karena juga untuk mendukung 17 Agustus yang akan pertama kali diselenggarakan di sana," kata Yukki.
Ia menambahkan, ada juga rumah sakit, sekolah, dan beberapa retail besar akan segera masuk ke IKN Nusantara.
Pergerakan nilai tukar rupiah terus melemah dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, kini nilai tukar rupiah sudah meleset dari asumsi dalam APBN 2023 yang dipatok Rp 14.800 per dolar Amerika Serikat (AS).
Di pasar, rupiah ditutup pada level Rp 15.890 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (30/10/2023), menguat 0,31 persen dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 15.939 per dolar AS. Bila menghitung sepanjang tahun ini, rupiah spot melemah 1,99 persen.