Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kadin Indonesia telah menyatakan akan netral dalam gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia Eka Sastra mengungkap, Kadin memandang soal pilihan pasangan calon (Paslon) tidaklah penting.
Sebab, hal yang penting bagi Kadin adalah menjadikan Indonesia sebagai negara maju pada 2045.
Baca juga: Prabowo, Anies, dan Ganjar Makan Bareng Jokowi, Bahas Netralitas di Pilpres 2024
"Jadi sekali lagi dukung mendukung (capres) bagi Kadin tidak penting, yang penting bagi Kadin adalah Indonesia tetap ada di 2045, menjadi negara maju pada 2045, dan Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya," kata Eka dalam konferensi pers di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023).
Menurut dia, hal itu menjadi komitmen Kadin Indonesia, di mana ia menyebutnya sebagai politik kesejahteraan.
"Kami tidak terlibat mendukung calon satu, dua, tiga, tetapi yang kami dukung adalah bagaimana politik pemilu menghasilkan instrumen demonstrasi yang kokoh, yang menjadi landasan pertumbuhan dan bagaimana ekonomi kita gerak selangkah demi langkah agar bisa mencapai negara maju," ujar Eka.
Ia mengatakan, keputusan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan Roeslani bergabung ke dua tim pemenangan capres adalah pilihan personal.
Jadi, secara institusi, ia menegaskan Kadin tetap tegak kepada Pelaksana Tugas Harian (Plh) Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Yukki Nugrahawan Hanafi.
"Kami akan selalu berjuang agar bagaimana menjaga demokrasi tidak mematikan ekonomi, tetapi demokrasi dan pemilu jadi basis pertumbuhan yang lebih maju, berkelanjutan, dan merata. Itu agenda kami" kata Eka.