Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Anti Money Politic Pilkada Jakarta yang terdiri gabungan organisasi masyarakat (ormas) mengklaim sudah menemukan sejumlah praktik kecurangan di sejumlah wilayah.
Ketua Harian Satgas Anti Money Politic Pilkada Jakarta, Gunawan Setiadi menyebut temuan adanya kecurangan itu mulai dari pemberian uang hingga sembako.
"Beberapa pelanggaran yang kita temukan adalah ada beberapa pihak yang menggunakan alat pemerintahan. Ada juga yang cuma dengan masyarakat, dengan melalui ibu-ibu pengajian," kata Gunawan kepada wartawan di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2024).
"Membagikan sembako dan ada beberapa uang cash. Dan itu nanti akan kita proses dan akan kita umumkan di media juga nanti," sambungnya.
Selain itu, Gunawan menyebut serangan politik uang ini juga kerap ditemukan di kawasan perkampungan hingga Rusunawa untuk memilih salah satu pasangan calon (paslon).
Baca juga: Ormas Bentuk Satgas Anti Money Politik di Pilkada Jakarta, 10 Ribu Anggota Bakal Awasi hingga TPS
"Terutama yang kita banyak temukan banyak di Rusunawa-rusunawa. Rusunawa-rusunawa dan rumah-rumah padat penduduk, perkampungan penduduk yang padat, yang notabene bahasanya 'wanipiro'. Di situ banyak, kita di situ lebih banyak cenderung penetrasi," ungkapnya.
Meski begitu, Gunawan tak merincikan lebih detil terkait berapa temuan dan jumlah uang yang diberikan tim sukses.
Termasuk soal dari Paslon mana yang melakukan penetrasi agar masyarakat memilih.
"Saya nggak bisa menyebutkan. Kita tidak boleh ada pencitraan dari manapun. Kita bertugas tidak memandang satu atau dua atau tiga. Kita bertugas untuk mengamankan bahwa Pilkada Jakarta tidak ada money politic," ungkapnya.
Baca juga: 5 Hasil Survei Paslon Pilkada Jakarta Jelang Masa Tenang Besok: Pram-Rano Ungguli RK-Suswono
Untuk informasi, Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang terdiri dari FBR, Forkabi, dan 234 SC membentuk satuan tugas (Satgas) Anti Money Politik dalam mengawasi Pilkada DKI Jakarta.
Gunawan Setiadi mengatakan pembentukan satgas dilakukan pada Jumat (22/11/2024) untuk mengawasi adanya politik uang dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
"Di mana tugas kami adalah mengawal dan mengawasi Pilkada Jakarta agar lebih Jurdil, Jujur dan adil," kata Gunawan.
Gunawan mengatakan dalam melakukan pengawasan, nantinya akan ada 10 ribu anggota yang akan disebar ke sejumlah titik di seluruh kelurahan di Jakarta bahkan hingga ke TPS saat hari pencoblosan.
"Semua wilayah kita tidak pilih-pilih. Kita sangat tajam, ada 10 ribu lebih petugas kita di sana. Kita menyebar dari setiap Kelurahan itu sekitar 100 orang. Dari 264 Kelurahan yang ada di Jakarta. Kita mencoba untuk menyisir semua satu persatu," ucapnya.
Sementara itu, anggota Satgas yang juga Direktur LBH DPP Forkabi, Dimas Dharma Pratama menegaskan jika pihaknya tak akan memandang bulu dalam melakukan pengawasan hingga pelaporan nantinya.
"Jadi kita harap Pilkada DKI Jakarta 2024 ini benar-benar jujur dan adil. Para pihak jangan coba-coba main-main. Siapa pun backing-nya, siapapun belakang, di atasnya enggak ada urusan. Kalau sudah yang namanya money politik kita sikat," tuturnya.