News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PP Presisi Kantongi Kontrak Baru Rp 4,9 Triliun Hingga September 2023

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Target perolehan kontrak baru tahun 2023 PT PP Presisi mencapai Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk (PPRE) meraih total kontrak baru hingga September 2023 mencapai Rp 4,9 triliun, atau mencapai 70 persen dari target yang telah ditetapkan pada 2023.

Capaian kontrak baru tersebut meningkat 69,2% secara year on year (yoy) dibandingkan September 2022 sebesar Rp 2,93 triliun.

“Target perolehan kontrak baru tahun 2023 perseroan mencapai Rp 6-7 triliun, dimana komposisi terbesar adalah pekerjaan jasa pertambangan dan jasa konstruksi sipil sebagai core business perseroan," kata Direktur Utama PT PP Presisi I Gede Upeksa Negara, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: KOKA Raih Kontrak Baru Rp 55 Miliar di Oktober 2023

Adapun nilai kontrak baru hingga September 2023 didominasi oleh perseroan senilai Rp 4,1 triliun atau 84% dan sisanya diperoleh dari entitas anak PPRE.

Sedangkan berdasarkan lini bisnis perseroan, kata Upeksa Negara,kontrak baru didominasi dari sektor jasa pertambangan sebesar 78% atau sebesar Rp 3,8 triliun, disusul jasa konstruksi sipil sebesar 18%.

Menurutnya, jasa pertambangan meliputi pekerjaan mining development dan infrastruktur pendukungnya, sedangkan jasa konstruksi sipil meliputi pekerjaan pembangunan jalan tol, structure work dan production plant.

"Total penambahan kontrak baru ini mayoritas berasal dari pemberi kerja ekternal atau diluar PP Group dengan total nilai kontrak sebesar 73% dan PP Group sebesar 27%," tuturnya.

"Dengan sisa waktu tiga bulan di tahun 2023 ini, kami optimis dapat mencapai target akhir tahun dengan menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 2-3 triliun.

Lebih lanjut Ia mengtakan, penambahan tersebut tetap diproyeksikan berasal dari beberapa proyek jasa tambang maupun jasa konstruksi sipil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini