News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat Sebut Harga BBM Non-subsidi Pertamina Lebih Kompetitif dari Kompetitor

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina telah melakukan evaluasi harga jual produk-produk BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala.

Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.

Pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin mengatakan untuk BBM non subsidi, penyesuaian turun harganya sangat tepat.

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Hari Ini, Mana yang Paling Murah ?

Hal ini dilakukan melihat mekanisme pasar dan sesuai dengan kebijakan masing-masing badan usaha.

"Ketika harga biaya produksinya keekonomian mengalami penurunan dan harga jualnya sekarang sudah di atas harga keekonomian saya pikir cukup rasional bagi badan usaha melakukan penyesuaian harga BBM Non Subsidi," ucap Gunawan dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).

"Ditambah pada bulan oktober kenaikan harga minyak mentah dunia dipicu oleh terjadinya konflik antara Hamas dengan Israel. Dan saat ini harga minyak tersebut ditransaksikan di kisaran 81 dolar AS per barelnya," sambungnya.

Menurut Gunawan, harga BBM Pertamina untuk yang non subsidi, jika dibandingkan dengan harga dari kompetitor Pertamina terpantau masih lebih kompetitif.

Harga baru yang berlaku untuk provinsi dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar 7,5 persen seperti di wilayah Sumatera Utara.

“Pertamina masih lebih unggul jika membandingkan selisih harga jual BBM-nya. Akan tetapi gambaran fluktuasi harga minyak non subsidi ini harus bisa diterjemahkan bahwa itulah harga keekonomian BBM pada dasarnya,” ungkap Gunawan.

Diketahui, untuk seluruh produk jenis gasoline (bensin) Pertamina mengalami penyesuaian turun harga.

Sejak dilakukan penyesuaian harga terakhir pada 1 November 2023 dibandingkan periode Oktober 2023 untuk wilayah Sumatera Utara, Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp14.000 per liter, dari sebelumnya Rp14.300.

Sedangkan Pertamax Turbo (RON 98), turun menjadi Rp15.800 per liter dari sebelumnya Rp16.950.

Untuk produk jenis gasoil (diesel) yakni Dexlite (CN 51), disesuaikan menjadi Rp17.300 per liter dari sebelumnya Rp17.550. Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp18.100 per liter dari sebelumnya Rp18.250.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menjelaskan harga baru per 1 November 2023 ini sudah sesuai dengan penetapan harga yang diatur dalam Kepmen ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.

Pertamina melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.

“Harga BBM non subsidi Pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS dan Kurs, agar Pertamina tetap dapat menjamin penyediaan dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok Tanah Air,” jelas Irto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini