News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aset Negara di Kawasan GBK Senayan

Soal Polemik Hotel Sultan, JK Bela Pontjo Sutowo: Pemerintah Harus Berpihak ke Pengusaha Pribumi

Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK). Saat ini, JK menilai kebijakan pemerintah lebih mengutamakan pengusaha asing dibanding pengusaha pribumi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik sengketa kepemilikan Hotel Sultan antara pengusaha Pontjo Sutowo dan pemerintah belum berakhir. Sejumlah alasan pembenaran diutarakan kedua belah pihak.

Menyikapi hal itu, Wakil Presiden RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menilai, untuk urusan sengketa maka pemerintah harusnya memegang prinsip lebih mengutamakan pengusaha pribumi.

Menurutnya, sengketa hotel Sultan tersebut hanya persoalan kebijakan pemerintah belaka.

JK mengungkapkan, saat ini kebijakan pemerintah lebih mengutamakan pengusaha asing dibanding pengusaha pribumi.

Baca juga: Kasus Hotel Sultan Belum Berakhir, Karyawan Disomasi, Hamdan Zoelva: RI Negara Hukum Bukan Kekuasaan

Sebagai contoh JK menyebut pemerintah memberi hak guna lahan kepada asing di IKN hingga 195 tahun.

Menurut JK hal itu tidak adil dan tidak berpihak pada kepentingan nasional.

"Jangan di lain pihak investor asing diundang masuk ke Indonesia dengan segala fasilitasnya sampai kalau di IKN waktu hampir 2 abad. Di lain pihak ini diusir dari tempat dia membangun. Memang tentu ada aturannya seperti itu tapi kebijakannya tentu ada keberpihakan" ujar JK dalam keterangannya, Senin (6/11/2023).

Lebih lanjut JK juga meminta agar pemerintah dapat menghargai sejarah pendirian Hotel Sultan.

Ia menilai, Hotel Sultan dibangun oleh Ibnu Sutowo untuk memfasilitasi dalam hal akomodasi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia.

Sementara saat itu belum ada pengusaha Indonesia yang bersedia membangun hotel bintang bertaraf internasional.

"Hotel Sultan dibangun untuk memenuhi kebutuhan daripada orang-orang yang mau datang ke Indonesia dan cari hotel yang baik, untuk itu Ibnu Sutowo bersedia membangun itu, jangan lihat sekarang tapi lihat tahun berapa itu. Mesti dihargai Jangan hanya asing yang diberi penghargaan" ujar JK.

Kasus Rempang dan Hotel Sultan

Menurut JK, kebijakan pemerintah terkait hotel Sultan mirip dengan kasus Rempang di mana pemerintah lebih mengutamakan asing daripada pribumi.

JK berharap agar pihak pemerintah dapat lebih bijak dalam melihat persoalan tersebut. JK tidak ingin pemerintah lebih mengutamakan orang asing.

"Jangan pula terjadi kayak di Rempang, untuk kepentingan asing maka rakyat yang ada di situ diusir dari tempatnya. Kalau itu terjadi maka bisa dikatakan kita lebih mementingkan pengusaha asing. Padahal mestinya bisa membantu pengusaha pribumi seperti untuk pengelolaan Hotel Sultan, karena buktinya di IKN bisa sampai 195 tahun", ungkap JK.

Minta Kadin Bertindak

JK meminta agar KADIN sebagai organisasi tempat berkumpulnya pengusaha untuk segera bertindak untuk membela Pontjo Sutowo.

JK mengingatkan bisa saja apa yang dialami oleh Pontjo Sutowo akan dialami para pengusaha yang terhanung dalam KADIN apabila model kebijakan pemerintah yang selalu mengutamakan asing tidak segera ditentang.

"KADIN harus mengambil sikap yang sama, karena ini bisa saja terjadi pada mereka" himbau JK.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini