News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantuan Pangan Beras Dilanjutkan hingga Juni 2024, Berikut Tahapannya

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mendapatkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah tahap kedua di Kelurahan Tunjungsekar, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (11/10/2023). Bantuan beras tersebut diberikan kepada 4.521 keluarga penerima manfaat (KPM) dari 57 kelurahan di Kota Malang yang masing-masing menerima 10 kilogram beras per KPM untuk menekan kenaikan harga beras di pasaran sekaligus mengendalikan inflasi di daerah. SURYA/PURWANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyampaikan penyaluran bantuan pangan beras akan terus dilanjutkan sampai Juni 2024.

"Sebagaimana arahan terbaru dari Bapak Presiden Jokowi agar bantuan pangan beras terus kita lanjutkan sampai tahun depan. Ini akan melalui 2 tahap yaitu pada Januari sampai Maret dan April sampai Juni. Tentunya kami bersama Bulog akan mempersiapkan stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah)," ujar Arief di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Bapanas Tegaskan Pengadaan Beras Impor untuk Bantuan Pangan dan CBP

Ia memaparkan, proyeksi stok CBP di akhir tahun 2023 diperkirakan sebesar 1,2 juta ton. Lalu dengan adanya kepastian penyaluran bantuan pangan tahun 2024 sampai 6 bulan, estimasi stok akhir tahun 2024 masih dapat mencapai 1,17 juta ton.

"Untuk mencukupi stok level di Bulog, tentunya produksi pangan dalam negeri itu nomor satu. Kalau importasi, itu karena kita telah melihat proyeksi ke depan, sehingga dipersiapkan agar stok CBP ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.

Menurut Arief, merupakan tugas Bulog untuk menyerap produksi nasional. Penyerapan dilakukan April-Mei. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga harga di petani tidak jatuh karena biasanya saat panen raya harganya jatuh.

"Bulog memang harus serap sebanyak-banyaknya saat panen raya. Lalu stok digelontorkan ke masyarakat dalam bentuk bantuan pangan beras," sambungnya.

Diketahui total keluarga yang akan menerima bantuan pangan beras tahun depan diusulkan menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebanyak 22.004.077 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Jumlah bantuan masih berupa sebanyak beras 10 kg yang diberikan tiap bulannya. Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memaparkan langkah-langkah yang telah diterapkan dalam mengantisipasi adanya fluktuasi harga bahan pangan yang terjadi di tingkat konsumen.

Baca juga: Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Sentuh 34 Ribu Ton, Bapanas Klaim Harga Beras Medium Melandai

"Stok level untuk masing-masing komoditas ditargetkan dapat mencapai 5 sampai 10 persen dari kebutuhan konsumen nasional demi bisa lakukan intervensi pasar. Secara umum, harga pangan nasional menunjukkan angka yang stabil. Memang terdapat kenaikan harga pada cabai merah keriting, jagung, dan gula konsumsi. Sementara beras harganya mulai melandai secara gradual," ungkapnya.

Yang terus dilakukan berupa penderasan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ke berbagai lini pasar. Sampai 7 November telah disalurkan 905 ribu ton. Selain beras, SPHP jagung juga kita dorong Bulog segera salurkan ke peternak mandiri.

"Bulog telah berkontrak 171.000 ton dengan estimasi tiba pada 15 November," terang Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini