Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan perwakilan administrasi pabean dari seluruh Negara Anggota ASEAN, yaitu the 39th ASEAN Coordinating Committee on Customs (CCC), yang berlangsung pada 7-9 November 2023 di Bali.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani menyampaikan pentingnya peran Bea Cukai dalam rantai pasokan logistik perdagangan internasional.
Menurutnya, Bea Cukai berada di garis depan dalam penyederhanaan prosedur perdagangan lintas batas, mengurangi biaya perdagangan, dan mempercepat pergerakan barang.
Baca juga: Isi Kesenjangan Pasar Domestik, Taiwan Trade Mission to ASEAN 2023 Digelar di Tiga Kota
Di sisi lain, kata Askolasi, Bea cukai juga bertanggung jawab mengawasi dan memastikan keamanan lintas batas negara melalui penilaian berbasis risiko dan pemanfaatan teknologi, dalam menghadapi potensi ancaman dan peredaran barang-barang berbahaya atau ilegal.
“Untuk menyeimbangkan kedua hal tersebut, diperlukan kolaborasi, teknologi, transparansi, dan peningkatan kapasitas, sambil terus membangun kemitraan dengan lembaga pemerintah lainnya, mitra wicara, serta sektor swasta. Menemukan keseimbangan yang tepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi, keamanan regional, dan mewujudkan kawasan regional ASEAN yang makmur,” kata Askolani yang dikutip Kamis (9/11/2023).
Dalam pertemuan tersebut, seluruh delegasi negara Anggota ASEAN secara aktif terlibat dalam diskusi mengenai prosedur kepabeanan dan fasilitasi perdagangan, kepatuhan dan penindakan di bidang kepabeanan, serta peningkatan kapasitas di bidang kepabeanan.
Pertemuan ini juga menekankan pentingnya kemitraan yang erat antara ASEAN dan mitra wicara yang hadir seperti Australia, Jepang dan Korea, untuk membahas peluang-peluang kerja sama, khususnya di bidang peningkatan kapasitas administrasi kepabeanan.
Beberapa capaian kerja sama kepabeanan yang dibahas dalam pertemuan the 39th CCC, antara lain pertama, implementasi ASEAN Harmonised Tariff Nomenclature (AHTN) 2022 di 10 Negara Anggota ASEAN dan menyiapkan review AHTN 2022, serta adanya implementasi ASEAN Customs Transit System (ACTS) di 6 Negara Anggota ASEAN dengan peningkatan jumlah pergerakan ACTS sejak operasional langsung dan upaya untuk secara bertahap memperluas implementasi ACTS di Negara Anggota ASEAN lainnya.
Diketahui, pertemuan ini dilaksanakan dengan tujuan mengeksplorasi berbagai isu kerja sama administrasi kepabenaan ASEAN, melalui monitoring implementasi 15 butir Strategic Plan of Customs Development (SPCD) yang dibahas oleh working group di bawahnya, yakni Customs Procedures and Trade Facilitation Working Group (CPTFWG), Customs Enforcement and Compliance Working Group (CECWG), serta Customs Capacity Building Working Group (CCBWG).