TRIBUNNEWS.COM - Menjaga kesehatan dan melestarikan lingkungan bukan hanya tugas salah satu pihak pihak tertentu. Seluruh elemen masyarakat, termasuk perusahaan swasta memiliki tanggung jawab yang sama untuk dapat berkolaborasi demi mencapai hasil yang maksimal dalam pelestarian lingkungan.
Hal ini turut ditunjukkan oleh seluruh afiliasi Ajinomoto di seluruh dunia, termasuk Ajinomoto Indonesia, yang membawa Komitmen Global Ajinomoto 2030 dengan target peningkatan harapan hidup sehat bagi satu miliar orang di seluruh dunia sambil secara signifikan mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari kegiatan bisnis perusahaan hingga mencapai angka 50 persen.
Ajinomoto Indonesia memegang peran kunci dalam mewujudkan misi ini dengan mengambil komitmen serius dalam menghadirkan perubahan positif. Untuk mencapai hal tersebut, Ajinomoto mentransformasi karyawan menjadi Health Provider.
Health Provider Ajinomoto dibekali pengetahuan terkait gizi, kesehatan keluarga dan juga kelestarian lingkungan yang bukan hanya untuk diri sendiri namun bisa dibagikan juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia.
Melalui inisiatif ini, Ajinomoto melakukan upaya konkret dalam keberlanjutan dan memberi prioritas pada kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan. Health Provider menjadi wadah yang menginspirasi lewat bukti bahwa dengan dedikasi dan inovasi, meraih tujuan kesehatan global sambil menjaga bumi tetap lestari.
Ajinomoto Health Provider Untuk Kesehatan Manusia (for Human Being)
PT Ajinomoto Indonesia mengambil sejumlah inisiatif untuk meningkatkan kesehatan manusia melalui produk dan layanan yang dimiliki.
1. Produk-Produk Penunjang Gaya Hidup Sehat
Produk-produk seperti Masako® memberikan rasa gurih yang kandungan garamnya lebih rendah untuk membantu mencegah hipertensi, serta Sajiku® Tepung Bumbu menyerap minyak lebih sedikit, yang dapat mengurangi penyerapan minyak dalam makanan merupakan bukti konkret dari komitmen Ajinomoto sebagai produk pendukung gaya hidup sehat.
2. School Lunch Program (SLP)
School Lunch Program (SLP), yang merupakan kolaborasi antara PT Ajinomoto Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Kementerian Agama Republik Indonesia.
Program ini bertujuan untuk memberikan literasi dan panduan penyediaan makan siang bergizi seimbang kepada anak-anak sekolah.
Manfaat dari SLP terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan asupan gizi siswa-siswa, dan membantu mengurangi status anemia (tingkat Hb).
3. Elderly Project
Proyek lainnya, yakni Elderly Project yang menjelaskan kepada masyarakat bahwa di usia lanjut, kita tetap dapat meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup sehat dengan menjaga pola makan yang seimbang serta mengurangi asupan gula, garam, dan lemak. Inisiatif ini didasari oleh kajian bersama dengan UGM pada tahun 2022.
4. Dapur Umami
Turut mempromosikan literasi pangan yang seimbang melalui Platform Dapur Umami, Ajinomoto Indonesia menyediakan ribuan resep inspirasi dan mendukung literasi gizi seimbang dengan melibatkan ahli gizi.
5. Kampanye Bijak Garam
Melalui kampanye Bijak Garam, Ajinomoto mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan rendah garam untuk mencegah hipertensi, serta mengajak keluarga Indonesia mengurangi penggunaan garam dalam pengolahan makanan tanpa mengurangi rasa dengan menambahkan produk Ajinomoto.
6. Lingkungan Mapan
Sebagai bukti kontribusi Health Provider Ajinomoto terhadap masyarakat sekitar, Ajinomoto meluncurkan Program Lingkungan MAPAN (Mitra heAlth Provider AjiNomoto) di Kelurahan Sunter Jaya, Jakarta Utara; Kelurahan Bulak Banteng, Surabaya; dan Karawang. Setelah peluncuran Lingkungan Mapan di lokasi pertama pada Juli lalu di Sunter - Jakarta Utara.
7. GEMBIRA (Gerakan Masak bareng Health Provider Ajinomoto)
Tak hanya berfokus pada produk berkualitas, Ajinomoto juga menunjukkan perhatian dengan inisiatif sosial dan pemberdayaan masyarakat. GEMBIRA (Gerakan Masak bareng Ajinomoto Health Provider) adalah salah satu program yang mencakup pemberian literasi. Di GEMBIRA, ribuan ibu-ibu PKK mendapatkan literasi dan demo memasak menu sehat gizi seimbang.
Ajinomoto Health Provider Untuk Kelestarian Lingkungan (for the earth)
Pelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab bersama di tengah banyaknya ancaman yang membawa dampak negatif terhadap bumi tempat kita tinggal. Upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan juga menjadi salah satu komitmen Ajinomoto Indonesia.
Maka itu, Ajinomoto Indonesia telah menjalankan serangkaian inisiatif praktik keberlanjutan yang berfokus pada mengurangi dampak lingkungan dari seluruh operasi perusahaan. Adapun rangkaian inisiatif yang telah dijalankan Ajinomoto terdiri dari upaya-upaya sebagai berikut:
1. Reduce dan Recycle Plastik
Dalam upaya untuk mengurangi penggunaan plastik, Ajinomoto Indonesia menggencarkan dua strategi, yaitu "REDUCE" dan "RECYCLE".
Konsep REDUCE adalah mengurangi penggunaan plastik melalui Masako, mengurangi plastik dengan menghilangkan bagian header dan berhenti menggunakan plastik bagian dalam karton box, menggunakan plastik mono material yang ramah lingkungan untuk produk seperti Sajiku® yang menyerap minyak lebih sedikit, dan penggunaan kemasan kertas untuk produk seperti AJI-NO-MOTO®
Melalui Brand MSG AJI-NO-MOTO® Ajinomoto Indonesia mengurangi hingga 30 persen penggunaan material plastik di kemasannya, Brand Masako® sejumlah 10,1 persen dalam setiap kemasan 8,5gr dan Sajiku® sejumlah 9,5 persen di setiap kemasannya.
Sementara itu, dalam upaya "RECYCLE" didirikan Waste Station di Pasar Sememi yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya, serta berkolaborasi dengan Rekosistem untuk memastikan bahwa sampah anorganik diolah dengan baik. Waste Station ini memudahkan masyarakat untuk penyetoran sampah
2. Pengurangan Gas Rumah Kaca
Selain itu, Ajinomoto Indonesia juga mengambil langkah penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dengan beralih dari penggunaan batu bara menjadi penggunaan energi surya dan boiler berbasis energi biomassa (biomass boiler) di Pabrik Mojokerto.
Ajinomoto berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon dari aktivitas perusahaannya sebesar 60 persen pada tahun 2030. Upaya ini telah diwujudkan melalui peluncuran biomass boiler pada tanggal 1 November 2023. Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh Ibu Bupati Kabupaten Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, M.Si.
3. Efisiensi Penggunaan Air
Efisiensi penggunaan air juga menjadi perhatian penting bagi Ajinomoto. Hal ini terwujud dengan menerapkan rain harvesting di pabrik untuk memaksimalkan pemanfaatan air hujan, pengolahan air limbah sebelum dikembalikan ke Sungai Brantas, dan penggunaan sabun cuci tangan berbasis asam amino yang ramah lingkungan.
Untuk diketahui, baku mutu air limbah Ajinomoto selalu mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dari aktivitas efisiensi penggunaan air ini, Ajinomoto menargetkan akan dapat mengurangi konsumsi air sebesar 80 persen pada tahun 2030.
4. Ekonomi Sirkular Melalui Siklus Bio
Ajinomoto Indonesia juga menginisiasi Ekonomi Sirkular melalui Siklus Bio dengan pemanfaatan byproduct dari proses fermentasi secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Hasilnya, produk sampingan dari Ajinomoto digunakan sebagai pupuk AJIFOL yang telah dilengkapi dengan izin edar dari Kementerian Pertanian RI, AMINA untuk meningkatkan mutu pertanian, dan FML untuk meningkatkan mutu peternakan, unggas, dan perikanan.
Ajinomoto membantu komunitas petani padi, jagung, dan tebu yang berada di daerah Jawa Timur, seperti Mojokerto, Madiun dan Malang dengan mengenalkan AJIFOL sebagai Co-Product yang dapat membantu menjaga pertumbuhan tanaman agar menghasilkan panen berkualitas serta menyediakan jasa aplikasi AJIFOL menggunakan drone.
Ajinomoto berharap kontribusi positif dari health provider bisa terus dilakukan dalam upaya mencapai kesehatan dan lingkungan berkelanjutan di Indonesia di masa mendatang dengan melibatkan masyarakat dan berbagai pihak seperti pemerintah, institusi, dan organisasi lain.
Hal yang ditunjukkan Ajinomoto menjadi bukti nyata bahwa perusahaan perlu ambil bagian dalam mewujudkan inisiatif berkelanjutan demi meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia kedepannya.
Penulis: Muh. Fitrah Habibullah | Editor: Nurfina Fitri Melina