Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Goldman Sachs memperkirakan perekonomian global akan melampaui ekspektasi pada 2024, didorong oleh pertumbuhan pendapatan global yang kuat.
Bank investasi tersebut mengatakan perekonomian dunia akan tumbuh sebesar 2,6 persen pada tahun depan secara rata-rata tahunan, di atas perkiraan konsensus para ekonom sebesar 2,1 persen yang disurvei oleh Bloomberg.
“Amerika Serikat diperkirakan akan kembali melampaui pasar negara maju lainnya dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 2,1 persen,” kata Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman Sachs.
Baca juga: Presiden Bank Dunia Sebut Perang Timur Tengah Jadi Penghambat Bagi Pertumbuhan Ekonomi Global
Hatzius juga yakin sebagian besar hambatan yang disebabkan oleh kebijakan pengetatan moneter dan fiskal telah berakhir.
“Para pembuat kebijakan di negara maju kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga sebelum paruh kedua 2024 kecuali pertumbuhan ekonomi lebih lemah dari perkiraan,” katanya.
Di samping itu, Goldman Sachs juga memperkirakan aktivitas manufaktur global akan pulih dari kemerosotan karena hambatan yang ada akan mereda pada tahun ini.
Perusahaan mencatat aktivitas manufaktur global telah terbebani oleh pemulihan manufaktur China yang lebih lemah dari perkiraan dan krisis energi Eropa, serta siklus inventaris yang harus diperbaiki karena terlalu banyak pembangunan pada tahun lalu.
“Aktivitas manufaktur akan sedikit pulih pada tahun depan dari laju yang lemah pada 2023,” kata Hatzius sembari mencatat “pola pengeluaran menjadi normal, produksi Eropa yang padat gas mencapai titik terendah, dan rasio persediaan terhadap PDB menjadi stabil”.