Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan diminta untuk segera mengatasi persoalan roda Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek cepat aus. Persoalan tersebut muncul setelah hanya dua bulan beroperasi.
Ketua Komisi V DPR Lasarus menyoroti kasus tersebut. Roda LRT cepat aus disebabkan lintasan jembatan lengkung LRT Jabodebek di wilayah Kuningan yang sebelumnya sempat disebut salah desain.
Persoalan tersebut, menyebabkan jarak kedatangan kereta atau headway makin panjang, dari awalnya 10-15 menit menjadi 30 menit-1 jam, karena armada yang terbatas. Komisi V telah mendapatkan laporan tersebut namun belum melakukan peninjauan langsung.
Baca juga: Kemenhub Gandeng Konsultan Internasional Atasi Problem Roda LRT Jabodebek yang Cepat Aus
"Ada informasi yang kami terima tetapi ini masih penyampaian saja, kami belum melakukan telaah ke lapangan dan rapat dengan para ahli bahwa lengkungan yang dibuat oleh pelaksana jalur LRT ini, tidak sesuai dengan anjuran yang disampaikan oleh Kementerian sehingga membuat roda ini cepat aus," ujar Lasarus saat dikonfirmasi, Rabu (22/11/2023).
Lasarus mengingatkan, LRT moda transportasi terbaru juga akan banyak digunakan oleh masyarakat pada masa libur akhir tahun. Lasarus meminta Kementerian Perhubungan untuk memperhatikan lebih lanjut kasus ausnya roda LRT tersebut.
"Ini perlu mendapat perhatian," imbuh Lasarus.
Sedangkan, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mulai mengoperasikan 12 rangkaian kereta LRT Jabodebek pada Selasa (21/11/2023). Empat trainset telah selesai menjalani pembubutan roda setelah insiden roda aus pada LRT Jabodebek. Waktu tunggu kereta kini lebih cepat.
Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal berujar, penambahan trainset ini berdampak pada waktu tunggu kereta (headway) pada jam sibuk maupun non-sibuk.
Baca juga: LRT Jabodebek Hanya Beroperasi 8 Rangkaian, YLKI Minta Kembalikan ke Tarif Promo
Pada jam sibuk (pukul 05.00-10.00 dan 15.00-21.00), headway Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Stasiun Cawang yang semula 30 menit kini menjadi 18,5 menit.
Sementara headway Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas dari 15 menit menjadi 9,3 menit.
Kemudian, pada jam non-sibuk (pukul 10.00-15.00), headway Stasiun Jatimulya/Harjamukti menuju Stasiun Cawang semula 60 menit menjadi 37 menit.
Sementara headway Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas dari 30 menit menjadi 18,5 menit.
Dengan beroperasinya 12 trainset yang akan dimulai hari ini, maka total frekuensi perjalanan per hari pada masing-masing lintas, yaitu Bekasi dan Cibubur menjadi 80 KA dengan total keseluruhan frekuensi perjalanan menjadi 160 KA per hari.