Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Operasi pasar murah menjadi solusi mengatasi meningkatkan kebutuhn masyarakat menjelang pergantian tahun.
Hal ini dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) beserta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumsel untuk menekan laju inflasi.
"Pasar murah seperti ini akan terus kita lakukan untuk membantu masyarakat mendapatkan harga bahan pokok lebih murah dibanding harga pasar," ucap Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni ketika membuka Operasi Pasar Murah ditulis Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Minta Adanya Operasi Pasar, Warga Intan Jaya Resah Harga Bahan Pokok Naik Tinggi
Operasi pasar murah bertujuan meringankan masyarakat menjangkau harga bahan pokok yang lebih murah dibandingkan harga pasar.
“Operasi pasar murah seperti ini bukan hanya di Pemprov tetapi kita imbau Kabupaten dan Kota mengadakan pasar murah seperti ini. Insya Allah banyak pihak yang akan mendukung kegiatan ini,” harapnya.
Gelaran operasi pasar murah juga mendapat dukungan dari BUMN, BUMD dan stakeholder swasta
"Dengan bahan pokok yang kita jual murah, kita harap informasi pasar murah ini didapati oleh masyarakat luas," ucapnya.
Fatoni juga memastikan stok beras di Sumsel masih mencukupi hingga Maret tahun 2024.
Menurutnya, stok beras sangat aman dan produksi pangan kita juga cukup baik.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel Deva Octavianus menyebut pada operasi pasar murah kali ini disiapkan stok beras 10 ton dijual dengan harga Rp10 ribu perkilogram dan gula pasir seharga Rp13 ribu perkilogram.
“Selain itu juga kita jual minyak goreng, tepung terigu, dan bahan pokok lainnya termasuk juga berbagai macam sayuran,” ujar Devi.
Pada kegiatan ini Fatoni didampingi oleh Pj Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumsel Tyas Fatoni.