News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Public Expose Live: Terus Bertransformasi, BRI Optimis Tutup 2023 dengan Capaian Kinerja Cemerlang

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama BRI Sunarso

TRIBUNNEWS.COM - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk optimis menutup akhir tahun 2023 dengan mencatatkan kinerja keuangan cemerlang dan mencapai target yang telah ditetapkan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam Public Expose Live 2023 di Jakarta (30/11).

Public Expose (PUBEX) Live 2023 diselenggarakan oleh PT. Bursa Efek Indonesia bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai peringatan 46 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto dan Direktur Kepatuhan BRI A. Solichin Lutfiyanto.

Sunarso mengungkapkan, transformasi yang telah dijalankan BRI sejak tahun 2016 terbukti menghasilkan kinerja impresif dari sisi profitabilitas maupun Balance Sheet. Hal tersebut membuat perseroan semakin optimis menyongsong akhir tahun 2023 dengan capaian kinerja cemerlang.

Optimisme BRI tersebut tak lepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja positif hingga Kuartal III 2023, di mana asset BRI secara konsolidasian berhasil tumbuh 9,93 persen year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47 persen yoy.

Dari sisi fungsi intermediasi, Sunarso mengungkapkan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12 persen year on year di tahun 2023.

Baca juga: Tawarkan Hadiah Ratusan Juta! Kompetisi BRI Write Fest 2023 Dibuka Hingga 9 Desember, Ini Syaratnya

“Realisasinya, hingga akhir September 2023 penyaluran kredit BRI Group mampu tumbuh 12,53 persen yoy menjadi Rp1.250,72 triliun dan seluruh segmen kredit tercatat tumbuh positif. Pencapaian tersebut berada diatas target yang ditetapkan dan kami proyeksikan akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2023,” jelas Sunarso.

“Khusus penyaluran kredit UMKM BRI juga tercatat tumbuh 11,01 persen dari semula Rp935,86 triliun di akhir Kuartal III 2022 menjadi Rp1.038,90 triliun di akhir Kuartal III 2023. Dengan demikian porsi kredit UMKM BRI mencapai 83,06 persen dibandingkan dengan total kredit BRI,” tambahnya.

Keberhasilan BRI dalam menyalurkan kredit tersebut juga diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut digambarkan dari kualitas kredit atau NPL (Non Performing Loan) BRI yang tercatat sebesar 3,07 persen atau lebih baik apabila dibandingkan dengan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen. Di samping itu, sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 228,65 persen.

“Dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21 persen yoy. Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64 persen atau sebesar Rp821,14 triliun.

Strategi BRI yang terus fokus dalam meningkatkan porsi dana murah dan digitalisasi pada operasional bisnisnya berdampak kepada semakin baiknya rasio efisiensi perseroan. Hal tersebut tercermin dari rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) dan CIR (Cost to Income Ratio) yang secara konsisten semakin membaik.

“Rasio BOPO membaik dari semula 68,36 persen menjadi 68,07 persen dan CIR membaik dari semula 42,55 persen menjadi 41,28 persen”, tambahnya.

Baca juga: Perluas Pemasaran Produk UMKM, Kementerian BUMN RI dan BRI Resmikan Vending Machine

Kemampuan BRI untuk tumbuh dengan sustain juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat. Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76 persen dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48 persen atau jauh di atas ketentuan regulator.

“Strategi BRI untuk tumbuh secara berkelanjutan ada dua. Strategi pertama, adalah menaikkelaskan nasabah eksisting dengan berbagai program-program pemberdayaan dan pendampingan. Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru, atau menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PNM (Permodalan Nasional Madani) dan Pegadaian,” ujar Sunarso.

Setelah 2 tahun terbentuk, Holding Ultra Mikro telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Hingga akhir September 2023, Holding UMi telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam, atau tumbuh sekitar 17,3 persen yoy dengan outstanding kredit dan pembiayaan mencapai Rp614,9 triliun, atau tumbuh 9,5 persen secara yoy.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini