Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Harga Bitcoin telah menembus angka di atas 40,000 dolar AS untuk pertama kalinya tahun ini seiring dengan gelombang momentum antusiasme yang luas terhadap penurunan suku bunga AS dan seiring para pedagang mengantisipasi persetujuan dana bitcoin yang diperdagangkan di pasar saham AS dalam waktu dekat.
Harga mata uang kripto terbesar di dunia ini mencapai level 40,210 dolar AS pada perdagangan Minggu (3/12/2023), tertinggi sejak April 2022.
Bitcoin juga masih stabil di angka 40,011 dolar AS dalam pembukaan perdagangan Asia pada Senin (4/12/2023).
“Kita akan melihat apakah harga bertahan sepanjang hari, namun bitcoin menyukai penembusan level psikologis yang besar, sehingga hal ini kembali menggairahkan dan menambah momentum ini,” ujar Kyle Rodda, analis Capital.com.
Bitcoin sendiri telah meningkat lebih dari dua kali lipat sepanjang tahun ini, seiring hilangnya kelesuan atas apa yang disebut sebagai “crypto winter” pasca runtuhnya bursa kripto FTX tahun lalu.
Selain aset kripto, investasi berisiko dan aset sensitif suku bunga lainnya, seperti emas, juga mengalami reli yang kuat selama beberapa pekan terakhir karena pasar bertaruh bahwa Federal Reserve AS (The Fed) telah selesai menaikkan suku bunga dan akan mulai memangkas suku bunga pada awal 2023.
Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak 10 Persen ke Level Tertinggi dalam 1,5 Tahun
Secara terpisah, Ether, koin yang terhubung dengan jaringan blockchain Ethereum, juga mencapai level tertinggi sejak satu setengah tahun lalu, mencapai 2,218 dolar AS dan stabil di angka 2,197 dolar AS saat pembukaan perdagangan Asia pada Senin (4/12/2023).
Baik bitcoin maupun ether masih jauh di bawah rekor tertinggi tahun 2021, yang masing-masing berada di atas 60,000 dolar AS dan 4,000 dolar AS.