Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim memastikan ketersediaan stok pupuk dalam kondisi aman pada musim tanam baru.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo mengungkapkan, perusahaan memiliki komitmen untuk terus menjaga produktivitas pertanian nasional dengan turut memastikan keamanan distribusi pupuk, terutama pupuk subsidi agar dapat disalurkan dan diterima oleh petani secara tepat sasaran.
Per November 2023, Pupuk Kaltim memastikan kesediaan sebanyak 244,937 ton stok pupuk urea bersubsidi, 10.991 ton stok pupuk NPK Phonska dan 45.490 ton NPK Formula Khusus, serta 422.681 ton pupuk urea non subsidi dan 24.586 ton NPK non subsidi.
Baca juga: Berikan Keleluasaan ke UMKM, SKI Minta Pemerintah lakukan Desentralisasi Industri Pupuk
Memasuki musim tanam ini jumlah stok pupuk yang disiapkan berada di atas batas yang ditentukan dan telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah.
Cakupan wilayah tersebut terdiri dari seluruh wilayah Kalimantan dan seluruh Sulawesi, NTB Dan NTT.
Tercatat juga hingga November 2023, Pupuk Kaltim telah menyalurkan 757.480 ton pupuk bersubsidi.
Jumlah tersebut terdiri atas 670.455 urea bersubsidi dan 54.014 ton NPK Phonska dan 33.0111 ton NPK Formula Khusus bersubsidi, dimana masing-masing telah terealisasikan sebesar 60,47 persen, 57,84 persen dan 28,95 persen dari amanat penyaluran pupuk subsidi oleh pemerintah.
"Memasuki masa musim tanam yang krusial ini, kami akan berusaha dan berkomitmen untuk memastikan pasokan pupuk subsidi yang memadai untuk para petani Indonesia, terutama dalam wilayah-wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim," ungkap Budi dalam pernyataannya, Senin (4/12/2023).
"Ini tentu sejalan dengan arahan dan mandat yang kami terima baik dari Pupuk Indonesia selaku induk perusahaan dan Kementerian BUMN, dalam hal ini Bapak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN," sambungnya.
Baca juga: Terapkan Industri Hijau, Pupuk Indonesia Grup Borong Penghargaan ASRRAT 2023
Pupuk Kaltim telah menerapkan inovasi dan teknologi dengan memanfaatkan Distribution Planning & Control System (DPCS), untuk memastikan pasokan pupuk subsidi terdistribusi dengan baik.
Melalui DPCS, Pupuk Kaltim dapat melakukan pengawasan distribusi secara real-time dari lini 1 hingga lini 4, dilengkapi dengan early warning system untuk memberikan peringatan jika stok menipis pada tingkat daerah.
Data yang dikumpulkan meliputi stok pupuk, penjualan, alokasi di setiap daerah, kapasitas gudang, posisi pupuk dalam perjalanan darat dan laut, serta informasi kontak staf pemasaran, distributor, dan pengecer.
Tidak hanya menerapkan DPCS, Pupuk Kaltim juga menggunakan Retail Management System (RMS) pada tingkat kios atau pengecer untuk mengawasi stok dan transaksi pupuk, serta mengidentifikasi pihak yang melakukan penebusan pupuk di tingkat kios.
Inovasi ini tujukan untuk memperkuat pengelolaan distribusi pupuk secara efisien dan transparan.
Pupuk Kaltim juga terus meningkatkan kualitas produk pupuknya untuk memastikan bahwa petani mendapatkan pupuk yang terbaik.
Proses produksi yang ketat dan pengawasan yang ketat menggaransi bahwa pupuk yang didistribusikan adalah yang berkualitas baik dan sesuai dengan standar nasional.
"Pupuk Kaltim juga aktif berkolaborasi dengan pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk terus mengoptimalkan sistem distribusi pupuk subsidi, memastikan ketersediaan pupuk yang baik, dan meminimalkan gangguan distribusi selama musim tanam," pungkasnya.