News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Ada Peningkatan Kasus Covid-19 dan Pneumonia, Penjualan Masker Ikut Meroket?

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pasar Pramuka

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penyakit atau infeksi yang menyerang sistem pernapasan dikabarkan mengalami peningkatan di Indonesia. Adapun penyakit tersebut yakni Covid-19 dan Pneumonia.

Untuk kasus Covid-19, kembali menunjukkan tren peningkatan kasus. Peningkatan ini juga terjadi di wilayah DKI Jakarta.

Sementara itu, saat ini China tengah jadi sorotan akibat lonjakan kasus Pneumonia pada anak.

Baca juga: Mantan Direktur WHO: Covid-19 Secara Global Turun

Salah satu penyebab lonjakan kasus Pneumonia ini disebut-sebut akibat infeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae. 

Kementerian Kesehatan baru-baru ini juga telah mengumumkan adanya kasus infeksi Mycoplasma Pneumoniae pada anak di Indonesia. Dan tentunya hal ini menjadi ancaman serius.

Lalu, bagaimana penjualan masker? Ikut terpengaruh?

Tribunnews mencoba melakukan pemantauan di Pasar Pramuka yang terletak di wilayah Matraman, Jakarta. Diketahui, Pasar Pramuka merupakan tempat para penjual berbagai alat kesehatan yang lengkap dan murah.

Lea, salah seorang pedagang di kawasan Pasar Pramuka mengungkapkan, untuk saat ini tren penjualan masker masih cukup stabil, alias tak ada peningkatan.

Dari segi harga, juga tak mengalami peningkatan seperti halnya yang terjadi pada puncak pandemi Covid-19 pada periode 2020-2021.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Akan Berbayar Tahun Depan, PB IDI Anjurkan Pemerintah Bisa Tekan Harganya

"Enggak sih, enggak naik. Harga malah turun dari pas tinggi jaman pandemi Covid-19, udah setahun (ke belakang). Walau katanya sih sekarang ada Covid-19, sama Pneumonia," ucap Lea saat ditanya seputar tren penjualan masker, Jumat (8/12/2023).

Ia menjelaskan, harga masker dijual beragam, tergantung pada jenis masker.

Mulai dari masker bedah, atau masker yang sering digunakan oleh tenaga medis ketika menangani pasien dan terdiri dari 2 atau 3 lapisan.

Kemudian ada pula masker dengan kualitas yang lebih tinggi seperti masker KN94 dan KN95.

Untuk masker medis biasa dibanderol Rp20 ribu per box. Adapun, per box terdapat 50 lembar masker medis biasa.

Sementara, masker KN94 per box berisikan 20 lembar masker, dibanderol Rp30 ribu per box.

Dan masker KN95 yang memiliki lapisan lebih tebal dan berkualitas, dihargai Rp55 ribu per box. Adapun per box berisi 50 lembar masker.

Lea menceritakan, masker-masker tersebut sempat mengalami peningkatan cukup signifikan pada puncak pandemi Covid-19.

Untuk KN95, sempat dibanderol senilai ratusan ribu rupiah.

"Kalau yang biasa isi 50, sekarang harga Rp20 ribu. Yang KN94 Rp30 ribu, isi 20. Dulu sempat Rp150 ribu per box," papar Lea.

"Nah yang KN95 Rp55 ribu, isi 50. Dulu pernah sampe Rp200 ribuan," sambungnya.

Lea mengungkapkan, harga masker di tingkat pedagang eceran di Pasar Pramuka akan kompak naik, jika ada yang menaikkan harganya.

"Biasanya kalau di pasar Pramuka, kalau harga masker naik, semua toko ikut naik (kompak). Soalnya rata-rata dari distributor yang sama," pungkasnya. 
 
 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini