Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti rasio kewirausahaan Indonesia.
Demi memanfaatkan bonus demografi pada 2030, Indonesia harus meningkatkan rasio kewirausahaan agar tak tertinggal dari negara lain.
Agus Gumiwang mengatakan Indonesia dipercaya akan memiliki bonus demografi pada 2030. Artinya, 68 persen dari total penduduk Indonesia berusia 25 tahun. Bonus demografi itu, harus dilakukan secara optimal.
Baca juga: Kemendes: BUM Desa Bangkitkan Kewirausahaan Masyarakat Desa
"Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi," kata Agus Gumiwang di Jakarta, Kamis (14/12/2023).
Mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus memanfaatkan bonus demografi menjadi hal yang perlu dilakukan. Satu di antaranya dengan meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia. Sebab, saat ini masih terbilang kecil.
"Ini saya laporkan bahwa rasio kewirausahaan yang ada di Indonesia, mohon maaf, masih sangat kecil. Hanya 3,47 persen rasio kewirausahaan di Indonesia dari total penduduknya," terang Agus Gumiwang.
Di negara-negara lain di ASEAN, seperti Malaysia dan Thailand rata-rata 4,5 persen, Singapura 8,76 persen, dan di negara-negara maju sudah mencapau 10 persen.
"Kita tidak bisa merasa bahwa penduduk Indonesia terlalu besar, tidak bisa. Kita harus mengejar ketinggalan rasio kewirausahaan," tambah Agus Gumiwang.
Catatan Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47 persen. Padahal untuk dikategorikan sebagai negara maju pada 2045, Indonesia harus memiliki rasio entrepreneur atau wirausaha mencapai 12 persen dari populasi.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 65,82 juta pemuda di Indonesia pada 2022. Jumlah itu setara dengan 24 persen dari total populasi di Indonesia.