Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nindya Karya dan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City membangun jaringan air bersih dan air limbah di KITB senilai Rp 185 miliar.
"Kami targetkan pekerjaan selah pada kuartal II 2024. Tapi pada prinsipnya lebih cepat, lebih baik," kata Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan di Jakarta, Senin (18/12/2023).
Menurut Ngurah Wirawan, sejumlah investor asing sudah merealisasikan komitmennya. Seperti SEG Solar Inc, yakni perusahaan panel surya asal Amerika Serikat yang berinvestasi senilai 500 juta dollar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: JIEP Tuan Rumah Program Tanam Pohon Holding BUMN Danareksa
"Mereka berinvestasi sebesar 500 juta dolar AS di atas lahan 40 hektar, memilih untuk menunggu hingga infrastruktur dasar terbangun," tambah Ngurah.
Ia memaparkan, 15 investor telah masuk pada fase pertama. Sedangkan, untuk fase kedua, sudah masuk empat investor. Meski lebih sedikit, menurut Ngurah, para investor di fase kedua nilai investasinya cukup besar.
Baca juga: AUM Reksa Dana Danareksa BRIF Tembus Rp 1,24 Triliun
"Sampai dengan November 2023 penjualan sudah mencapai Rp 950 miliar," tutur Ngurah.
Direktur Utama Nindya Karya Moeharmein Zein Chaniago mengatakan PKS bertujuan untuk melengkapi infrastruktur dasar industri di KITB, sehingga dapat menarik lebih banyak investor berinvestasi di kawasan tersebut.
"Kerja sama ini sebagai wujud komitmen Nindya Karya untuk mendukung pengembangan industri di Indonesia. Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan," tuturnya.
Ia menambahkan, PKS tersebut, merupakan yang keempat dalam ekosistem Holding Danareksa, dengan total nilai keseluruhan Rp 600 miliar.
"Secara total hingga akhir tahun 2023, Nindya Karya meraup kontrak baru sebesar Rp 20,5 triliun," kata Moeharmein.
Diketahui pada hari ini, PT Nindya Karya dan PT KITB -- bagian dari Holding BUMN Danareksa -- menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) pembangunan jaringan air bersih dan air limbah di KITB.
Kawasan Industri Fase I dari total 450 hektar saleable area KITB, seluas 200 hektar di antaranya sudah terokupasi. Saat ini, KITB tengah mengerjakan Fase II dari total luas lahan 4.300 hektar.
Sedangkan, proyek pembangunan jaringan air bersih dan air limbah klaster 1 fase 2 di KITB ini mencakup lingkup pekerjaan persiapan, pengadaan dan pemasangan pipa transmisi, pekerjaan perlintasan (jembatan pipa), pengadaan dan pemasangan pompa air, serta penyediaan fasilitas penunjang.
Pipa sepanjang 6,7 kilometer akan menunjang kebutuhan air bersih untuk mitra industri di KITB, sedangkan dalam pengelolaan air limbah terpasang pipa sepanjang 12,2 kilometer.
PKS dilakukan oleh Direktur Utama KITB Ngurah Wirawan dan General Manajer Divisi EPC Nindya Karya Arif Iswadi di Jakarta, Senin (18/12/2023).