News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MTI Sebut Wacana Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh Tambah Stasiun di Kopo Tidak Efektif

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah calon penumpang menunggu kebarangkatan kereta cepat Whoosh di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta Timur, Minggu (24/12/2023). KCIC mencatat pengguna jasa kereta cepat Whoosh dalam sepekan terakhir meningkat sekitar 20 - 25 persen dan telah melayani sebanyak 123 ribu penumpang selama periode 17 - 23 Desember 2023. Tribunnews/Jeprima

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) memandang wacana Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh menambah stasiun di Kopo tidak efektif.

Sekretaris Forum Transportasi Jalan dan Kereta Api MTI David Tjahjana mengatakan, bila dibangun stasiun di Kopo, itu akan akan terlaku dekat dengan Stasiun Padalarang.

"Kalau ditambahkan pun mestinya terlalu dekat dengan Stasiun Padalarang. Kalau terlalu dekat untuk satu kereta cepat, itu tidak efektif," katanya dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun MTI 2023 di Jakarta, Rabu (27/12/2023).

Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 1 Juta Sejak Mulai Beroperasi Komersial 17 Oktober 2023

Ia mengatakan, dulu pemilihan stasiun dibangun di Tegalluar karena memiliki ruang untuk depo keretanya, sedangkan di Padalarang karena paling dekat dengan Bandung dan integrasinya mudah.

Dalam kesempatan sama, Ketua Umum MTI Tory Damantoro menambahkan, Whoosh ini andalannya adalah kecepatan yang dimiliki.

Apabila memiliki banyak stasiun, Tory menilai perjalanan Whoosh akan semakin melambat karena terlalu banyak pemberhentian.

Menurut dia, lebih masuk akal jika pemerintah segera melakukan elektrifikasi kereta perkotaan di Bandung.

"Ada yang dari Bandung ke Padalarang, dari Cimahi ke Padalarang, Bandung ke daerah Kroya dan sebagainya, itu segera dibikinkan elektrifikasi dan double track," ujar Tory.

"Dimaksimalkan dengan elektrifikasi, sehingga frekuensi (perjalanannya, red) bisa lebih banyak lagi atau bisa lebih cepat," lanjutnya.

Oleh karena itu, elektrifikasi ini didorong MTI karena menurut Tory lebih masuk akal daripada harus menambah stasiun baru dengan jarak yang berdekatan.

Baca juga: 12 Tempat Wisata dan Kuliner Gratis Masuk Pakai Tiket Kereta Cepat Whoosh, Ketahui Caranya

"(Menambah stasiun) mengurangi kecepatan dari kereta cepat yang merupakan fitur utama dari kereta cepat," ujarnya.

Seperti diketahui, dikutip dari TribunJabar, kereta cepat memiliki stasiun di Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Warga Bandung atau pengunjung ke Kota Bandung harus mengakses bus dan travel untuk mencapai Tegalluar dan kereta feeder untuk mencapai Padalarang.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini