Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat, telah melayani 33.191 penerbangan dari 51 posko Cabang AirNav di Indonesia selama periode Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Polana B Pramesti dalam Media Gathering AirNav 2023 di Sentul Bogor, Kamis (28/12/2023).
"Alhamdullilah, musim berpergian saat Natal 2023 sudah kita lewati, puncaknya pada 23 Desember 2023 dengan jumlah penerbangan yang kami layani sebanyak 4.740 penerbangan," kata Polana.
Baca juga: AirNav Catat Jumlah Trafik Penerbangan Meningkat 17 Persen di 2023
"Sehingga total penerbangan sementara dari tanggal 19 - 26 Desember 2023 adalah sebanyak 33.191 penerbangan yang kami himpun dari 51 posko di Cabang AirNav Indonesia," imbuhnya.
Polana mengatakan, pada musim liburan Nataru 2023/2024 ini diperkirakan jumlah penerbangan akan naik sebesar 3,6 persen dibanding tahun 2022/2023 lalu. Hal itu tercermin berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan dari maskapai yang sudah masuk.
Selain itu, Polana mengatakan bahwa AirNav Indonesia sendiri membuka 51 Posko dari tanggal 19 Desember 2023 hingga 03 Januari 2024 di Kantor Cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Pelayanan navigasi musim liburan kali ini cukup lancar, selain antusiasme masyarakat sudah mulai naik menggunakan transportasi udara, tapi disisi lain kami tetap harus waspada dengan banyaknya erupsi gunung di Indonesia belakangan ini, seperti erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, Gunung Semeru, dan lainnya" terangnya.
Di sisi lain, Polana menyatakan bahwa AirNav Indonesia telah menyiapkan seluruh personel dan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan penerbangan selama masa Nataru.
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Tembus 1 Juta Penumpang Jelang Liburan Akhir Tahun
Dia bilang, pemeriksaan harian dilakukan untuk kesiapan fasilitas dan SDM operasional, data dan informasi penerbangan, fleksibilitas slot penerbangan, serta prosedur emergency atau tanggap darurat seperti cuaca buruk dan gunung meletus.
"Para petugas di Posko mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian signifikan, rekapitulasi data penerbangan, laporan operasional seperti NOTAM (notice to Airmen), ASHTAM (gunung meletus), PIREP (laporan Pilot), dan insiden keselamatan penerbangan lainnya, yang akan kami evaluasi setiap harinya untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan penerbangan," papar dia.