Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Serikat Pekerja menyayangkan terjadinya peristiwa di dua smelter, yakni smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng)
"Saya kok melihatnya pemerintah main-main ya, dan tidak serius," ujar Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat saat dihubungi Tribunnews, Jumat (29/12/2023).
Seharusnya, ucap Mirah, Pemerintah langsung melakukan evaluasi dan meningkatkan pengawasan menyeluruh. Terutama terkait investasi-investasi di kawasan Morowali. Utamanya, berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Baca juga: Pabrik Nikel Terbakar, Tambah Catatan Peristiwa di PT GNI Morowali
"Nah, ketika kejadian yang kemarin di PT ITSS, kemudian kembali lagi ada ledakan lagi atau kebakaran lagi, sekali lagi saya minta kepada pemerintah, bekukan semua dulu perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Morowali ini, sekitar industri Morowali, terutama tungku, smelter, ini dibekukan, mau tidak mau," tutur Mirah.
Namun, menjadi persoalan jika pemerintah tidak berani tegas terhadap para investor. Ia juga menyinggung respon Pemerintah China pasca kejadian ledakan tungku smelter milik PT ITSS.
"Artinya ini sudah menyangkut ke G2G, atau negara dengan negara gitu ya, bagaimana perjanjian awal, seperti apa pemerintah Pak Jokowi ini mau buat satu perjanjian dengan Pemerintah China gitu," kata Mirah.
Pemerintah diminta tegas dengan berani menghentikan sementara perusahaan. Lalu, melakukan investigasi menyeluruh untuk melakukan evaluasi sehingga kejadian serupa tak lagi terulang. Hal tersebut, ucap Mirah, demi kebaikan bersama terutama dalam mengutamakan K3.
"Jadi saya kira ini memang harus pusat ambil alih, pemerintah pusat ambil alih, karena memang sepertinya industri-industri atau investasi yang ada di Morowali ini kan memang pusat gitu ya, dalam tanda kutip kendali pusat, bukan daerah," terang Mirah.
Sebelumnya, pabrik pengolahan nikel milik PT GNI kembali terbakar pada Kamis, 28 Desember 2023. Peristiwa itu merupakan kejadian kesekian kalinya yang menimpa perusahaan asal Cina tersebut. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Baca juga: Pabrik Nikel PT GNI di Morowali Utara Terbakar
Sedangkan, korban tewas akibat ledakan tungku smelter milik PT ITSS bertambah menjadi 19 orang. Korban terdiri dari 11 warga negara Indonesia dan 8 orang TKA China
Berikut daftar nama 19 korban tewas ledakan tungku smelter PT ITSS:
Tenaga Kerja Asing (TKA) China
1. Wang Bing
2. Zhang Wei
3. Zhang Hong
4. Guo Tao
5. Wang Ning
6. Lie Hung Chun
7. Wang Bo Huai
8. Wu Cheng Shang
Pekerja Indonesia
1. Taufik (Sulawesi Tenggara)
2. Tobing (Sulawesi Selatan)
3. Messak
4. Dadang Mudasri
5. Abdul Mursalim
6. Irwandi
7. Zulfikar (Sulawesi Selatan)
8. Rifal Saputra
9. Wahyudin S Lamampara
10. Irfan Bukhari (Sulawesi Barat)
11. Amiruddin (Sulawesi Selatan)