Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara operasional Bandara Frans Seda di Maumere untuk mengantisipasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/1/2024) lalu.
"Penutupan bandara ini diambil karena aspek keselamatan penerbangan, akan dibuka kembali setelah tidak terdampak abu vulkanik dan tidak membahayakan penerbangan," ungkap Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni dalam keterangannya, Kamis (4/1/2024).
Kristi menuturkan, pihaknya telah memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala UPBU Frans Seda Maumere untuk intensif melakukan monitoring dan pengawasan perkembangan situasi erupsi gunung.
"Kami pasti akan terus memonitor situasi dan berkoordinasi intensif dengan stakeholder terkait dalam hal penanganan erupsi gunung agar aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan terpenuhi," tuturnya.
Baca juga: Erupsi, Gunung Lewotobi Laki-Laki Naik Level Siaga III, BPBD Lakukan Penanganan Darurat
Kristi menyatakan, penutupan Bandara Frans Seda Maumere ini berdampak pada enam penerbangan terjadwal hari ini (4/1) yang terpaksa dibatalkan. Penerbangan tersebut yaitu Wings Air rute Kupang (KOE) dan Ujung Pandang (UPG).
Sementara itu, Kristi menghimbau kepada maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang telah membeli tiket, termasuk opsi full refund, reschedule, ataupun re-route ke bandara terdekat jika seat masih tersedia.
"Hal ini diharapkan dapat membantu penumpang yang terkena dampak penutupan bandara," ungkap Kristi.
Adapun berdasarkan dari Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa pergerakan abu vulkanik masih menutupi Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere Kabupaten di Kabupaten Sikka.
Baca juga: JAL dan ANA Batalkan 226 Penerbangan Domestik Pasca Kecelakaan Airbus A350 di Bandara Haneda
AirNav Indonesia/Perum LPPNPI berdasarkan perkembangan terkini sudah mengeluarkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor C0022/24 NOTAMR C0017/24.
Demikian pula walaupun hasil paper test yang dilakukan di bandara menunjukkan hasil negatif, tetapi karena berdasarkan laporan dari SIGMET BMKG yg menunjukan pergerakan abu vulanik masih menutupi Bandara Frans Seda, sehingga bandara harus ditutup sementara.