News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapasitas Terminal Petikemas New Makassar Naik 150 Persen Usai Pembangunan Tahap 1B dan 1C Rampung

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Kapasitas terminal peti kemas Makassar New Port telah naik 150 persen setelah tuntasnya pembangunan tahap 1B dan 1C, dari semula 1 juta TEUs (kontainer berukuran 20 kaki) menjadi 2,5 juta TEUs.

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis mengatakan, Terminal Peti Kemas New Makassar selalu mencatat capaian kegiatan bongkar muat rata-rata di atas 100 persen.

“Capaian arus bongkar muat barang pada November 2023 misalnya, mencapai 121,3 persen dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2023,” kata Enriany ditulis Kamis (4/1/2024).

Baca juga: 241.057 Penumpang Menyeberang dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk pada Periode Nataru 2024

Menurutnya, awalnya Pelindo Regional 4 menetapkan RKAP arus bongkar muat sebesar 193.287 TEUs, dan menaikkan target dalam RKAP Perubahan 2023 menjadi 212.675 TEUs.

“Sampai November 2023, arus bongkar muat di Makassar New Port sudah menembus 257.981 TEUs,” ucapnya.

Di Makassar New Port, kata Enriany, waktu sandar kapal di pelabuhan sekarang maksimal 24 jam dari sebelumnya 48 jam.

Baca juga: Cegah Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Merak, Masyarakat Diminta Paling Lambat Beli Tiket H-1

Kemudian, produktivitas bongkar muat di pelabuhan ini juga naik dari sebelum merger rata-rata sebesar 20 BSH (box per ship per hour) menjadi rata-rata 34 BSH.

Ia menyebut, saat ini Terminal Petikemas New Makassar memiliki dermaga sepanjang 1.600 meter, di mana total investasi yang telah dikucurkan Pelindo untuk Tahap 1A, 1B, dan 1C mencapai Rp10 triliun.

"Makassar New Port dirancang menjadi pelabuhan utama sekaligus hub bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia Timur, terutama untuk kegiatan ekspor," paparnya.

Sebelumnya, ekspor berbagai produk andalan dari Indonesia Timur seperti cokelat, kopi, dan olahan kayu diekspor melalui Tanjung Perak (Surabaya) atau Tanjung Priok (Jakarta).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini