Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) merespon soal viral biaya hidup di kawasan sekitar IKN tinggi.
Menurut mereka hal wajar sesuai hukum ekonomi, di mana ketika permintaan tinggi, praktis biaya hidup juga akan mengikuti.
Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN Alimuddin merespon soal viral biaya hidup di IKN melambung tinggi. Terutama soal biaya sewa rumah yang mencapai Rp 75 juta per tahun.
"Sempat viral kok sewa rumah sampai Rp 75 juta setahun gitu ya," kata Alimuddin di Jakarta, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Badan Otorita Klaim Penyelesaian Fisik Proyek IKN Sudah 70 Persen
Menurutnya, kenaikan biaya sewa hal wajar karena adanya peminat yang tinggi.
Namun, menurut Alimuddin, biaya sewa senilai Rp 75 juta itu bisa ditempati oleh 10 orang. Jadi jika dibagi oleh 10 orang, biaya sewanya dinilai masih wajar.
"Ya namanya juga supply and demand, pasti hukum ekonomi berjalan gitu ya. Tapi rumah yang disewa itu Rp 75 juta itu ditempatin oleh 10 orang, coba dibagi aja gitu. Rp 600 ribuan aja sebulan, murah, termasuk murah," tambah Alimuddin.
Sedangkan untuk pembangunan di IKN sendiri, kata Alimuddin, tidak akan mengesampingkan budaya-budaya di Kalimantan.
Ia juga memastikan, bahwa pembangunan IKN memertahikan lingkungan sekitar.
Selain itu, jarak tempuh dari bandara ke IKN diklaim akan lebih cepat dengan pembangunan tol.
"Bulan Juni tahun depan, 35 menit dengan tol Bandara ke IKN sudah selesai," tutur Alimuddin.
Nantinya, wisatawan yang ingin berkunjung ke IKN juga bisa sewa di homestay di desa wisata. Hal tersebut, menjadi salah satu alternatif untuk hunian.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan pelatihan kepada 100 orang yang berkecimpung di sektor hospitality.