TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang properti, Citra Swarna Group sepanjang 2024 menargetkan kenaikan pendapatan menjadi Rp 1,7 triliun meski tahun ini terjadi Pemilu.
"Tahun 2023 pendapatan Citra Swarna Group meningkat 39 persen, dari target Rp600-an miliar, ternyata terealisasi Rp 900-an miliar. Tahun ini kita harus lebih ektra semangat dan kerja keras untuk mencapai target pendapatan Rp 1,7 triliun,” kata CEO Citra Swarna Group, Victor Yap ditulis Minggu (21/1/2024).
Menurutnya, target pendapatan tahun ini akan dicapai melalui perluasan pengembangan proyek berjalan dan penambahan proyek baru.
Baca juga: Banyak Pabrik Baru, Pasar Properti di Cilegon Masih Menjanjikan
Tahun ini Victor berharap bisa menambah tiga proyek baru, dan akuisisi proyek-proyek yang dianggap potensial.
“Ekspansi kita Medan, Bogor, Palembang, Balikpapan, ditambah satu di Jabodetabek, karena Citra Swarna Group akan menjadi developer nasional” ujarnya.
Karena target pendapatan Citra Swarna 2024 dipatok lebih tinggi, belanja modal atau capital expenditure (capex) pun lebih besar dibanding tahun lalu.
Seperti sebelumnya, semua proyek Citra Swarna dikembangkan based on kebutuhan pasar atau untuk end user. Apalagi suplai rumah untuk segmen tersebut masih sangat kurang di Indonesia.
“Investor hampir tidak ada di proyek-proyek kita. Seluruh proyek kita melayani konsumen yang memang membutuhkan hunian. Karena itu tahun politik tidak terlalu berpengaruh terhadap pengembangan proyek Citra Swarna,” kata Victor.
Seperti sebelumnya, semua proyek akan menggunakan nama Citra Swarna dengan produk yang lebih baik namun tetap affordable, yang akan memperkuat kepercayaan pasar.
Baca juga: Dorong Pertumbuhan Industri Properti, Pengembang Terus Bersinergi dengan Perbankan
“Salah satu tema rapat kerja kita hari ini adalah customer satisfaction. Bukan hanya menyangkut hand over tapi seluruh aspek,” kata Victor.
Direktur Sales & Marketing Citra Swarna Group, Felicia Simon menambahkan, untuk mendukung pencapaian target 2024, Citra Swarna akan mengkaji kota-kota yang potensial untuk melakukan penetrasi bisnis.
“Jadi ada perluasan proyek eksisting, ada penambahan proyek baru. Karena fokus kami pada end user yang memang butuh rumah, pasarnya tidak akan hilang, paling tertunda sebentar. Setelah itu pasti akan direalisasikan pembelian rumahnya. Kita akan berkolaborasi dan berkomunikasi lebih baik dengan perbankan supaya dukungan pembiayaannya lancar,” jelas Felicia.