Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta segera melakukan audit terhadap seluruh teknologi smelter perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia karena terus berulangnya kecelakaan kerja di sejumlah perusahaan smelter mineral yang menewaskan pekerjanya.
Ledakan yang kembali terjadi di PT Sulawesi Mining Investment (SMI), menjadi alarm agar keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 harus diutamakan perusahaan tambang.
Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menyoroti rentetan peristiwa ledakan tungku smelter investor asal China di Morowali. Menurutnya, faktor teknologi juga turut ambil adil dalam peristiwa ledakan tungku smelter.
"Yang investasi di smelter itu China dengan teknologinya yang rendah dan mengesampingkan safety system," ujar Fahmy saat dihubungi Tribunnews, Senin (22/1/2024).
Jika menggunakan teknologi berstandar internasional, target zero accident atau nihil kecelakaan seperti kebakaran atau ledakan bisa terwujud.
"Nyatanya di smelter di Indonesia yang dimiliki oleh China tadi, terjadi meledak di beberapa tempat dan memakan korban jiwa," tutur Fahmy.
Pemerintah diminta tidak tutup mata dan segera melakukan audit secara menyeluruh. Terutama terhadap smelter perusahaan China, yang telah terjadi peristiwa ledakan.
"Jangan pemerintah itu lebih mementingkan investor China, tapi mengabaikan nyawa manusia Indonesia ini kan keterlaluan," terang Fahmy.
"Maka sebenarnya itu perlu di audit secara menyeluruh. Dan kalau teknologi safety system-nya tidak layak ya dia harus ganti. Jadi kalau tidak ya harus cabut izinnya," tambahnya.
Baca juga: Jadi Manajer di Amerika, Inilah Sosok Luker Feller Tiktoker Lampung Bergaji Rp50 Juta
Insiden kerja pada fasilitas smelter kembali terjadi di kawasan Industri Morowali Industrial Park (IMIP) pada Jumat (19/1/2024) .
Terbaru, terjadi insiden meluapnya tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) dan mengakibatkan cairan slag yang berada didalamnya meluber dan merambat hingga lantai dasar smelter. Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengungkapkan, insiden pada semlter milik PT SMI telah berhasil ditangani.
"Atas kejadian tersebut, dua orang karyawan yang dievakuasi telah dilakukan observasi dan mendapatkan penanganan dari tim medis klinik 1 IMIP. Hasil observasi, tidak ditemukan luka apa pun pada kedua karyawan tersebut," sambung Dedy.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pekerja Tewas Korban Ledakan Tungku Smelter di Morowali Bertambah Jadi 20 Orang
Dedy memastikan, dua karyawan telah diizinkan untuk pulang ke rumah pasca menjalani pemeriksaan dan perawatan. Situasi pada lokasi kejadian pun diklaim telah kembali normal. Meski demikian, PT SMI masih menghentikan pengoperasian 1 tungku tersebut untuk investasi dan perbaikan.
Sebelumnya, Insiden kerja juga terjadi di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan IMIP terjadi pada akhir tahun 2023 lalu yang menelan korban jiwa.