News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rupiah di Pasar Spot Sore Ini Ditutup Melemah Rp 15.713 per Dolar AS

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf perusahaan money changer di Jakarta menunjukkan lembaran uang dolar AS, Kamis (29/9/2022). Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini di level Rp 15.713 per dolar AS, Rabu (24/1/2024).

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 15.700 - Rp 15.750 terhadap dolar AS.

Greenback menandai awal yang kuat di tahun 2024 karena data inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat membuat para pedagang sebagian besar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed.

"Gagasan ini diperburuk oleh serangkaian komentar hawkish dari pejabat Fed selama seminggu terakhir," ujar Ibrahim di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Pelaku pasar sangat menantikan rilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) awal hari ini dan laporan Produk Domestik Bruto (PDB) yang akan dirilis besok.

Indikator-indikator ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kesehatan perekonomian AS dan berpotensi mempengaruhi sikap Federal Reserve terhadap kebijakan suku bunga.

"Menurut FedWatch Tool CME, diperkirakan tidak ada perubahan langsung terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve pada pertemuan akhir Januari mendatang," tambah Ibrahim

Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp 15.592 per Dolar AS

Sedangkan, dari dalam negeri, para ekonom optimis, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 diprediksi sebesar 5 persen dan pada 2024 berada di kisaran 4,9-5 persen.

Secara rinci, ada 5 sektor pendorong perekonomian tahun 2023 tumbuh 5 persen, yakni sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi, yang membentuk dua pertiga dari PDB.

Baca juga: PPATK Ungkap Ada Parpol Baru yang Transaksinya Sampai Triliunan Rupiah

Meski demikian, dari lima sektor tersebut, sektor perdagangan mengalami pelemahan. Kemudian, sektor lainnya masih cukup resilien termasuk pertanian, pertambangan dan manufaktur.

"Memang ada beberapa di luar lima sektor ini yang perlambatannya cukup signifikan terutama di 2023 dan 2024, misalnya di sektor transportasI," kata Ibrahim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini