News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cak Imin Siap Adu Data soal Hilirisasi, Menko Luhut: Telepon Saja Kapan?

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Marves, Jumat (26/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan siap menerima tantangan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang ingin adu data soal hilirisasi ugal-ugalan.

Menko Luhut menantang Cak Imin untuk menghubunginya sebagai tindak lanjut hal tersebut.

Selain itu, Luhut juga mengingatkan Cak Imin untuk tidak secara cepat menilai hilirisasi itu buruk.

Baca juga: Teknologi Program Hilirisasi Nikel Masih Bergantung Penuh dengan Asing

"Jangan terus cepat berburuk sangka atau tidak mengerti latar belakangnya, terus berkomentar seperti yang bilang ugal-ugalan. Ya sudah pergi saja sana dia (Muhaimin Iskandar)," kata Luhut di Kantor Kemenko Marves, Jumat (26/1/2024).

"Kalau dia bilang, Muhaimin mau ketemu saya, dia ada nomor telepon saya. Telepon saja, kapan. Pergi dia sana," imbuh dia menegaskan.

Selain itu Luhut menegaskan masyarakat di kawasan industri Weda Bay, Morowali itu sejatinya menerima lingkungannya sebagai wadah hilirisasi sumber daya alam Indonesia.

"Paling banyak saya lihat komentar dari Morowali dari Weda Bay, mereka bilang kami menikmati adanya downstream ini," tegasnya.

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar pada saat kampanye di Tulungagung Jawa Timur, mengaku siap beradu data dengan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait hilirisasi ugal-ugalan pemerintah.

Baca juga: Begini Nasib Program Jokowi Soal Hilirisasi Usai Anjloknya Harga Nikel Global

“Ya kita buktikan, kita buktikan. Bahwa antara jumlah uang yang masuk pada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya,” ujar Muhaimin di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).

Ia mengatakan, saat ini berbagai pertambangan pemerintah tidak membuat masyarakat sekitar semakin makmur.

Muhaimin mencontohkan yang terjadi di Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Selatan.

“Ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulteng. Begitu juga lihat di Kalsel, batubara. Apakah rakyat menikmati? Cek, ayo kita cek,” tutur dia.

Terakhir, ia juga mengaku siap jika mengecek kondisi lapangan langsung bersama Luhut.

“Siap saja. Kita tiap saat bisa mengecek, mudarat dan manfaatnya,” sebut dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini