News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MRT Jakarta Bidik Kenaikan Jumlah Penumpang Sebesar 30 Persen, Targetkan 92 Ribu per Hari

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) menargetkan kenaikan penumpang sebesar 30 persen pada tahun ini.

Perusahaan membidik 92 ribu penumpang per hari pada tahun 2024.

Target tersebut berdasarkan kajian dan hasil capaian MRT Jakarta pada tahun sebelumnya.

Pada tahun 2023, MRT Jakarta menargetkan jumlah penumpang per hari sebanyak 70 ribu. Angka tersebut berhasil terlampaui hingga 91 ribu per hari.

Baca juga: Awal Tahun Ini, Pembangunan MRT Rute Mangga Besar-Glodok-Kota Mencapai 42,9 Persen

Sementara itu, untuk target penumpang selama setahun, pada 2024 ini MRT Jakarta menargetkan sebanyak 33 juta pengguna.

Angka tersebut juga mengalami peningkatan dari target tahun lalu. Pada 2023, target penumpang selama setahun sebanyak 25 juta orang.

"Pada 2024 ini, kami menargetkan sekitar 33 juta orang pengguna hingga akhir tahun atau sekitar 92 ribu orang per hari,” ujar Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Mega Tarigan dalam keterangan tertulis, Jumat (26/1/2024).

Untuk menaikkan angka keterangkutan, Mega mengatakan MRT Jakarta telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

Pihak-pihak yang digandeng terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

Selain itu, kata Mega, kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan.

"Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing),” ujarnya

MRT Jakarta mencatat, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini