News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Nikel Lagi Ambles, Mantan Mendag Luthfi Bilang Ada yang Nggak Suka Dominasi China

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi di acara Blak-blakan Soal Mobil Nasional dan Polemik LFP Vs Nikel di East Tower Jakarta, Senin (29/1/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi menduga ada oknum yang memainkan harga nikel sehingga harganya di pasar internasional kini anjlok.

Menurut dia, ada pelaku pasar yang tidak suka nikel dikuasai oleh segelintir pihak, terutama pemain nikel dari China.

Hal itu dia sampaikan di acara "Blak-blakan Soal Mobil Nasional dan Polemik LFP Vs Nikel" di East Tower Jakarta, Senin (29/1/2024).

"Kalau saya ditanya, saya ada teori sendiri tapi bahwasanya ada yang tidak suka. Trader yang enggak suka, harga ini di mainkan beberapa industri yang dikuasai oleh industri yang namanya orang Tiongkok," kata Lutfhi.

Luthfi mengatakan, pelaku usaha yang tidak suka komoditas nikel oleh China itu justru mempermainkan harga sehingga berdampak pada industri di China dan membuat harga nikel di London Metal Exchange anjlok.

"Dia shock the market, harga turun, terjebak tuh Tsingshan segala macam dan kawan-kawan gitu ya. Tsingshan-nya mati yang di Hongkong, terpaksa jual macam-macam."

Saya punya teori sendiri ini orang enggak suka memang sengaja dimatiin di London Metal Exchange," beber dia.

Meski begitu, Luthfi mengatakan bahwa pihaknya tidak ingin terlibat dalam spekulasi tersebut. Bahkan, dia menegaskan bahwa hal itu merupakan teori tersendiri versi dirinya.

Baca juga: Setumpuk masalah di balik investasi China - Demam nikel membuat pemerintah kehilangan akal sehat

"Tapi kita enggak mau berspekulasi gitu kan ya, market is market tapi bahwasanya ada orang-orang besar yang kepingin mengontrol permainan ini. Itu teori tersendiri. Tapi sudahlah, kita enggak usah ikut campur," jelas dia.

Pasar komoditas nikel global saat ini disebut-sebut tengah mengalami kelebihan pasokan. Hal ini memberikan dampak terhadap harga nikel yang turun lebih dari 40 persen jika dibandingkan dari tahun lalu.

Baca juga: Tom Lembong Tegaskan Tak Anti Hilirisasi Nikel, tapi Anti Hilirisasi Ugal-ugalan

Komoditas nikel diperdagangkan di kisaran angka 16.000 dolar Amerika Serikat per ton, mendekati level harga terendah sejak 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini