News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laba Bersih Melejit 458 Persen, Homeco Living Mantapkan Proses IPO

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Homeco Victoria Makmur Tbk. menawarkan sebanyak-banyaknya hingga 808.350.000 saham, setara dengan maksimum 17,6 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 25 per saham melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar modal Tanah Air akan ketambahan lagi emiten di sektor ritel dengan segera melantainya PT Homeco Victoria Makmur Tbk. (LIVE) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) melalu mekanisme penawaran saham perdana (IPO).

Homeco merupakan perusahaan perdagangan besar yang mengkhususkan diri pada penjualan alat rumah tangga hingga mainan seperti perlengkapan dapur, peralatan masak, tas, alat tulis, hingga tisu basah.

Perseroan merupakan perusahaan holding yang juga mengelola satu entitas anak PT Trisinar Indopratama (TSI) yang merupakan perusahaan bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan, mainan anak-anak, barang plastik lainnya, perlengkapan dan peralatan rumah tangga (tidak termasuk furnitur) berbahan dasar plastik dengan merek Technoplast.

Baca juga: Survei IPO: Prabowo-Gibran Raih 42.3 Persen, Mahfud Disebut Turunkan Elektabilitas Ganjar

Lewat IPO, Homeco akan menawarkan saham sebanyak-banyaknya hingga 808.350.000 saham, setara dengan maksimum 17,6 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 25 per saham.

Berdasarkan prospektus perseroan, perusahaan yang dimiliki oleh Sjamsoe Fadjar dan Ellies Kiswoto ini menetapkan kisaran harga IPO sebesar Rp 148 per saham, dengan tujuan mengumpulkan maksimum Rp 119.635.800.000 dalam dana segar.

Sjamsoe Fadjar, Komisaris Utama, PT Homeco Victoria Makmur Tbk. mengatakan, sepanjang tahun 2022, Homeco mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 86,53 persen dengan pencapaian laba bersih sebesar 458 persen.

Manajemen merasa pencapaian ini merupakan momen yang tepat bagi perusahaan melakukan penawaran umum (IPO).

"Kedepannya manajemen akan senantiasa untuk menjaga pertumbuhan perusahaan untuk meningkatkan value bagi pemegang saham," ujar Sjamsoe Fadjar dalam keterangan tertulis dikutip Senin, 12 Februari 2024.

Menurut dia, mengantisipasi tingginya minat pasar terhadap Homeco menciptakan kesempatan emas bagi para investor untuk meraih potensi keuntungan dari IPO ini.

Perseroan berencanamengalokasikan Opsi Saham Karyawan, menawarkan hingga 8.350.000 saham biasa, yang mewakili 1,0330 persen saham dari IPO kepada karyawannya melalui program Penyediaan Saham Karyawan (ESA).

Untuk memfasilitasi tindakan korporasi ini, PT Binaartha Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia telah ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.

Baca juga: Saham BBRI Naik Sejak IPO, Erick Thohir: Bukti BUMN Mampu Seimbangkan Sisi Bisnis dan Pelayanan

Sjamsoe Fadjar menambahkan, peroleh dana dari hasil IPO setelah dikurangi biaya penerbitan, ditujukan utamanya untuk membiayai ekspansi perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian persediaan barang dagang dan membiayai operasional perusahaan.

Selain itu, dana dari IPO juga digunakan untuk melunasi sebagian utang perusahaan yang telah jatuh tempo.

Seluruh dana IPO yang diperoleh perusahaan dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, akan dialokasikan sebagai berikut :

Sekitar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar Rupiah) akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang Perseroan kepada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 25 miliar yang akan jatuh tempo.

Sekitar Rp 25 miliar lainnya akan digunakan untuk pelunasan sebagian utang usaha Perseroan kepada Entitas Anak PT Trisinar Indopratama selaku entitas anak perseroan.

Sisa dana lainnya akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yang tidak terbatas pada pembelian persediaan (merupakan produk yang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) terdaftar atas nama Perseroan), persediaan bahan penunjang (berupa bahan yang akan digunakan untuk pengemasan produk Perseroan).

Selain itu juga akan digunakan untuk belanja persediaan barang dagang yang merupakan produk barang dari pihak ketiga yang langsung dibeli oleh Perseroan untuk dijual kembali, pengiriman barang dagang dan biaya pemasaran serta biaya operasional lainnya.

Setelah IPO, kepemilikan Homeco Global Investasi akan terdilusi menjadi 78,69 persen dan porsi publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen adalah sebesar 21,30 persen.

Masa penawaran awal (bookbuilidng) ditetapkan tanggal 19-24 Januari 2024 dan tanggal efektif 31 Januari 2024 serta masa penawaran umum perdana saham pada 2-6 Februari 2024.

Sementara itu, tanggal penjatahan ditetapkan pada 6 Februari 2024 dan tanggal distribusi secara elektronik pada 7 Februari 2024 serta tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Februari 2024.

Rudy Salim, salah satu investor menilai prospek emiten ini sangat bagus mengingat PE (Price to Earning) yang tidak terlalu tinggi di 9,8x yaitu 30 persen lebih murah dibandingkan perusahaan sejenis dengan ROE (Return on Equity) yang lebih tinggi 20%, dibanding perusahaan sejenis lainnya: 17,6% dengan B/S kas bersih perusahaan sejenis 0,94x-2,62x.

"Maka, dengan asumsi PE (Price to Earning) 16x, nilai wajar adalah Rp260/saham, mengimplikasikan kenaikan 76% dari harga IPO," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini