Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus 2,02 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024.
"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Plt Kepala BPS Amalia A. Widyasanti dalam Rilis BPS, Kamis (15/2/2024).
Kendati begitu, Amalia menyatakan bahwa surplus pada Januari ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan Desember 2023 yaitu sebesar 3,29 miliar dolar AS.
Berdasarkan data BPS, surplus neraca perdagangan Januari 2024 ini ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar 3,32 miliar dolar AS.
Komoditas penyumbang surplus utama adalah bahan bakar mineral (HS 27) lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) dan besi dan baja (HS 72).
"Surplus neraca perdagangan non migas Januari 2024 lebih rendah jika dibandingkan dengan bulan lalu dan Januari tahun 2023," jelasnya.
Sementara itu, kinerja neraca perdagangan komoditas Migas tercatat defisit 1,3 miliar dolar AS dan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan minyak mentah.
"Defisit neraca perdagangan Migas Januari 2024 lebih rendah dari bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," terangnya.