TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepekan jelang bulan Ramadan, stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, aman untuk kebutuhan masyarakat.
Ketua Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jakarta Nelis Soekidi mengatakan, per hari ini stok beras di Cipinang sebanyak 32.000 ton dan harga beras sudah turun hingga Rp 2.000 per kilogram (kg) dalam dua minggu terakhir.
"Hari ini turun Rp 200," kata Nelis kepada wartawan, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Teknologi Pertanian RI Cukup Mapan, Harga Beras Seharusnya Tidak Melonjak
Menurutnya, harga beras medium di Pasar Induk sebesar Rp 12.300 per kg, beras premium Rp 14.000 per kg seiring terjadinya panen raya di beberapa wilayah.
"Saya harap masyarakat jangan khawatir lagi," ucap Nelis.
Meski beras mengalami penurunan, Ia berharap harga gabah basah tidak anjlok ketika panen raya tiba agar petani tidak mengalami kerugian.
"Petani jangan sampai rugi," katanya.
Saat ini, harga gabah basah di Jawa dibanderol Rp 6.500.
Baca juga: Pemerintah RI Ogah Ikut Langkah Singapura Bikin Harga Beras Sangat Murah, Ini Alasannya
Heru Satriyanto, pedagang sekaligus petani asal Sragen, mengatakan petani untung apabila gabah Rp 6.800.
"Untungnya juga tidak banyak," ujarnya.
Ia mengatakan ongkos produksi menanam padi tahun ini melambung.
"Pupuk mahal, bayar buruh tani mahal. Makanya petani harus untung," ujar Heru.