TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar modal syariah Indonesia merupakan bagian penting dari Bursa Efek Indonesia (BEI), namun jumlah investor syariah saat ini masih jauh tertinggal.
Tercatat jumlah Saham Syariah meningkat dari 407 pada 2018 menjadi 637 di 2023, Reksadana Syariah dari 224 menjadi 273, dan Obligasi Syariah dari 104 menjadi 234.
Namun, jumlah investor syariah hanya tumbuh dari 44.536 di tahun 2018 menjadi 136.418 di tahun 2023, jauh dibandingkan total investor pasar modal yang mencapai 12,2 juta.
Baca juga: Naik 30,8 Persen, BCA Syariah Bukukan Laba Rp 153,8 Miliar di 2023
Adapun penyebab masih rendahnya investor syariah yaitu proses pembukaan rekening saham syariah (RDN Syariah) yang masih banyak menggunakan paper based dan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan pembukaan rekening saham reguler. Sedangkan RDN Syariah secara online baru hadir pada tahun 2023.
Menyikapi hal tersebut, PermataBank Syariah menjalin kemitraan dengan Mandiri Sekuritas untuk kemudahan bagi Investor Syariah untuk membuka Rekening Dana.
Director of Sharia Business Unit PermataBank, Herwin Bustaman menyampaikan, Digitalisasi RDN Syariah merupakan salah satu bentuk komitmen PermataBank Syariah untuk terus berinovasi dalam memberikan solusi investasi syariah melalui ragam produk dan fasilitas yang mudah, aman, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Inovasi ini menjadi bagian penting dalam transformasi digital terintegrasi yang efisien sehingga kami berharap dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah sehingga mendorong pertumbuhan pasar modal syariah di Indonesia kedepannya," ujarnya ditulis Rabu (6/3/2024).
Baca juga: Merger Muamalat dan BTN Syariah Didorong Terealisasi Tahun Ini
Director of Retail Mandiri Sekuritas, Theodora Manik menyampaikan, melalui kerja sama ini nasabah memiliki akses berinvestasi serba syariah yang lebih luas melalui MOST Syariah dan RDN online PermataBank Syariah yang telah mendapatkan sertifikasi DSN MUI.
"Terbukanya akses nasabah untuk investasi syariah yang lebih luas kami yakini akan mendorong kemajuan pasar modal syariah Indonesia dengan lebih pesat," paparnya.