Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengungkapkan, besaran kuota subsidi BBM dan LPG 3 kilogram (Kg) pada tahun 2024 telah ditetapkan.
Didasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 untuk penyaluran BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 juta kiloliter (kl).
Kemudian JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 juta kl dan LPG Tabung 3 kg sebesar 8,03 juta metric ton (MT).
Riva mengungkapkan, Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading.
Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok dengan harga terjangkau.
Riva melanjutkan, Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
Bahkan pihaknya melakukan inovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
“Dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi," ungkap Riva dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/3/2024).
"Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah Program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dan mulai awal tahun ini dijalankan Subsidi Tepat LPG 3 Kg,” sambungnya.
Baca juga: YLKI Usul Subsidi LPG 3 Kg Dialihkan ke Program Kompor Induksi Agar Tepat Sasaran
Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu.
Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital. 92 persen merupakan penyaluran ke kendaraan dan 8 persen sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Sementara untuk LPG 3 Kg, sejak Januari lalu juga sudah diwajibkan masyarakat menunjukkan KTP untuk kemudian NIK-nya akan di cek melalui Merchant Apps Pertamina (MAP) di Pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi.
Baca juga: Menkeu: 95 Persen Subsidi Solar dan 80 Persen Subsidi Pertalite Salah Sasaran
Sebanyak 248 ribu lebih Pangkalan di 411 Kota dan Kabupaten yang sudah konversi kini sudah siap melayani Subsidi Tepat LPG 3 Kg.
Sejak bergulir di 1 Januari lalu, tercatat 31 juta NIK sudah melakukan transaksi dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3Kg.
Sebanyak 85 persen dari total transaksi ini tercatat untuk konsumen Rumah Tangga, dan 15 persen sisanya merupakan UMKM serta petani dan nelayan sasaran.
“Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya," papar Riva.
"Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui Subsidi Tepat Pertamina Patra Niaga ini berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” pungkasnya.