Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investasi merupakan satu jalan untuk mencapai tujuan finansial dan menyiapkan masa depan yang lebih baik.
Instrumen emas kini sudah tak asing lagi, bahkan para Milenial dan Gen Z menempatkannya sebagai urutan prioritas keuangan kedua teratas setelah dana darurat.
Chief Digital Officer Maybank Indonesia Charles Budiman mengatakan, setiap orang mempunyai peluang yang sama dalam menabung emas, bahkan dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR).
"Sebagai primadona investasi, emas memang memiliki sejumlah keunggulan yang cocok bagi para investor, baik pemula maupun berpengalaman," ucap Charles dalam keterangan, Sabtu (16/3/2024).
Dengan nilai cenderung naik, tingkat likuiditas baik, dan harga terjangkau, emas bisa menjadi pilihan tepat untuk kebutuhan investasi yang lebih aman dan stabil.
"Tahun yang baru, waktunya wujudkan resolusi finansial yang baru memanfaatkan peluang dan meningkatkan kesejahteraan di masa mendatang," urainya.
Menurutnya, besar dan kecil pemasukan bukanlah sebuah halangan untuk berinvestasi.
Sebab beberapa instrumen investasi, seperti emas, bisa dimulai dengan dana yang minim.
Semakin cepat dalam memulai investasi emas maka semakin ringan pulaperjalanan dalam mencapai tujuan finansial di masa depan.
Berinvestasi sejak dini di usia muda juga memiliki risiko yang relatif lebih kecil karena tanggung jawab finansial yang masih lebih rendah.
Baca juga: Agar Investasi Emas Jadi Cuan, Simpan Minimal 5 Tahun, Jangan Buru-buru Jual
"Jangan tunda lebih lama lagi, segera mulai berinvestasi untuk hasil yang lebih maksimal," kata Charles.
Pentingnya mengatur alokasi dana ketika sudah mengambil keputusan untuk berinvestasi, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung pemasukan.
Setelah itu, periksa seluruh pengeluaran agar dapat memastikan jumlahnya tidak lebih besar daripada pendapatan.
Baca juga: Analis: Investasi Emas Tetap Menjanjikan di 2024 Namun Bergantung pada 3 Hal Ini
Dengan begitu, alokasi dana untuk investasi juga bisa disiapkan tanpa mengganggu kebutuhan pokok sehari-hari.
Jika ada biaya konsumtif yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan keinginan semata, bisa ikut dialihkan dan ditambahkan sebagai modal investasi.
"Masukkan alokasi dana investasi ke dalam pos pengeluaran rutin, sehingga langsung mengurangi penghasilan setiap bulannya," pungkasnya.