TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berawal dari berjualan nasi ayam bernama Tempong Ialah, Arif Maulana Nurbani (37) kini merambah bisnis di sektor properti.
Bani, sapaan akrabnya, melangkah dengan penuh semangat untuk mengubah nasibnya ke arah yang lebih baik.
Namun, Bani tak lupa dengan prinsipnya yang ringan tangan meski kini telah sukses.
Sarjana bidang teknologi informasi jebolan Binus University kini fokus mengembangkan bisnis propertinya di Kota Serang, Banten.
Dari hasil usaha nasi ayam dan kepercayaan dari pihak perbankan, Bani perlahan memberanikan diri menjadi seorang pengembang perumahan.
Bukan perumahan komersil, Bani memutuskan untuk mengembangkan perumahan subsidi untuk sektor pekerja informal.
Bani sadar para pekerja informal selalu kesulitan untuk memiliki rumah impiannya. Apalagi dengan skema Kredit Perumahan Rakyat (KPR).
Para pekerja informal yang tak punya slip gaji bulanan tentu akan dipandang sebelah mata dengan metode pembayaran itu.
Baca juga: Rupiah Melemah ke Level Rp 15.691 Imbas Pasar Waspadai Sentimen Hawkish dari The Fed
Berangkat dari permasalahan sulitnya para pekerja informal mendapatkan rumah, Bani akhirnya menyediakan lahan seluas lima hektar untuk proyek rumah bersubsidinya.
Pada tahap awal, Bani menargetkan 25 sampai 50 rumah bersubsidi bisa terbangun.
“Kami melihat di area Banten dan sekitarnya, di sana industri pabrik kurang. Kalau daerah Cikande, Bekasi, Karawang tak masalah karena orang punya slip gaji, ada PT yang menjamin punya pendapatan tetap. Kalau daerah Serang itu agak sedikit yang punya slip gaji,” kata Bani dalam keterangan yang diterima, Senin (18/3/2024).
Hingga saat ini, 100 rumah bersubsidi di perumahan yang Bani kembangkan sudah terisi.
Mereka adalah para pekerja informal yang berpenghasilan rendah.
Mereka menempati rumah dengan luas tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 30 meter persegi.