TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pengusaha beras yang tergabung dalam Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) meminta pemerintahan ke depan dapat menyelesaikan persoalan produksi pangan yang seret, terutama beras karena pelbagai kendala.
Hal tersebut diutarakan Perpadi menyikapi telah terpilihnya capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024, di mana perhitungan KPU telah meraih suara lebih dari 58 persen.
Baca juga: Tinjau Harga Pangan di Pasar Sebukit Rama, Jokowi Akui Belum Bisa Tekan Harga Beras Medium
"Kami berharap persoalan produksi pangan terutama beras dapat teratasi dengan baik. Harga beras naik karena banyak kendala. Termasuk soal el nino," kata Wakil Ketua Perpadi Jakarta Billy Hayanto kepada wartawan, Kamis (21/3/2024).
Menurutnya, pemerintah Presiden Jokowi sebetulnya sudah berupaya menggenjot produksi beras, tetapi serangan hama wereng, tikus, banjir, serta kelangkaan pupuk karena perang Ukraina-Rusia mempengaruhi produksi beras.
"Kita bisa belajar dari Thailand atau Vietnam. Mereka punya varietas yang relatif tahan terhadap hama," kata dia.
Baca juga: Bos Bulog: Upaya Turunkan Harga Beras Hadapi Banyak Tantangan
Selain menggenjot produksi, upaya menelan harga yakni dengan memberlakukan HET. Ia mengatakan pemerintah harus tegas kepada para pihak yang melanggar HET.
"Kalau HET dijaga sampai ke tingkat ritel, saya kira harga akan tetap normal," ujarnya.