News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perencana Keuangan Berikan Saran Agar Generasi Muda Terlepas Dari Jeratan Pinjol

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin saat berdiskusi di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (21/3/2024).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perencana Keuangan Bareyn Mochaddin memberikan saran agar generasi muda terlepas dari jeratan pinjaman online hingga 'gali lobang tutup lobang'.

Berdasarkan Data Statistik Fintech Lending Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2023, mayoritas nasabah pinjol adalah generasi muda, terutama dari kelompok usia 19 sampai 34 tahun.

Mereka, generasi Z dan Milenial, tercatat sebagai kelompok usia penerima terbesar kredit pinjol, yakni 54,06 persen atau mencapai Rp27,1 triliun.

Baca juga: Menyikapi Fasilitas Pinjaman Online: Penyelamat atau Bencana Keuangan?

"Kalau masalah pinjol harus literasi keuangan, ini untuk apa sih. Utang untuk apa, jangan hanya memikirkan dari sisi kecepatan, kita harus pikirkan untuk apa," ujar Bareyn akrab disapa Rey saat berdiskusi bersama Tribunnews di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

Rey mengingatkan, semakin cepat dana pinjaman cair maka semakin besar juga bunga dan denda yang mesti dibayarkan oleh si peminjam.

"Ketika teman-teman dapat tawaran utang apalagi yang 5 menit cair harus ekstra waspada. Jangan dianggap sebagai petunjuk tuhan," kata Rey.

Dia juga menyarankan, jika masyarakat memiliki tagihan di pinjol, alangkah baiknya Tunjangan Hari Raya (THR), yang didapat digunakan dulu untuk membayar tagihan tersebut.

"Tidak usah pulang dulu, tidak usah beli baju baru dulu, tidak usah masak yang besar dulu, tapi bayar dulu pinjolnya. Kalau punya uang kita alihkan untuk bayar pinjol," terang Rey.

Menurutnya, dengan begitu masyarakat perlahan bisa melepas jeratannya dari pinjol. Kalaupun memang sudah terjerat dan sulit untuk membayar, maka saran pertamanya adalah berhenti berhutang. Jangan sampai malah meminjam kembali, hingga gali lobang tutup lobang.

Baca juga: Webinar #FinanciallyFit 2022: #SiapJalaniHidup dengan Ubah Rencana Keuangan Nggak Sekadar Wacana

"Saran saya kalau ada pinjaman susah bayar atau gagal bayar, berhenti berhutang dulu. Setelah itu teman-teman bisa kontak perusahaan untuk minta keringanan," ucap Rey.

"Boleh kok. Kalau pinjaman KTA, KPR, kredit kendaraan bermotot, kita bisa cicilan diperpanjang. Cicilan bulanan jadi lebih rendah jadi kita tidak usah sungkan. Kalau masih sulit juga hubungi financial planner. Supaya yang sudah terjerat bisa ke luar dari jeratan," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini