TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa daerah mengalami kesulitan mendapatkan LPG 3 kilogram (kg), bahkan harganya ada yang menjual Rp40.000.
Salah satu daerah yang mengalami lonjakan harga LPG ukuran 3 Kg usai lebaran yakni di Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.
Sebelumnya harga LPG 3 kg di kisaran Rp 22 Ribu ribu naik menjadi Rp 40 ribu.
Selain di Lampung, warga Kelurahan Cangakan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengeluhkan naiknya harga LPG 3 kg menjadi Rp30 ribu.
Baca juga: Libur Lebaran 2024, Warga Karanganyar Kesulitan Dapat Gas Elpiji 3 Kg, Ada Pedagang Jual Rp 30 Ribu
Menyikapi harga LPG 3 kg di Lampung tembus Rp40.000, Pertamina menilai harga tersebut bukan dari pangkalan tetapi ditingkat pengecer.
"Harga itu pasti ada di tingkat pengecer, dan kalau di pengecer kami tidak bisa berbuat banyak karena kami hanya menjamin harga dan kualitas sampai di tingkat pangkalan," kata Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan saat dihubungi Tribun, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, tidak ada kelangkaan LPG di Lampung dan pasokannya pun berjalan sebagaimana mestinya, tetapi hanya saja terjadi lonjakan permintaan dari masyarakat.
"Pasokan tidak ada kendala, aman saja, memang konsumsi-nya saja yang sedang meningkat," ucapnya.
Beli Langsung ke Pangkalan Resmi
Kementerian ESDM Provinsi Lampung bersama Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan keamanan konsumsi LPG di wilayah Lampung cukup untuk kebutuhan masyarakat.
Kepada Bidang (Kabid) Energi pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Lampung, Sopian Atiek menjelaskan, terjadi peningkatan jumlah konsumsi pada bulan Maret hingga April mencapai angka 3 persen.
"Di momen menjelang hingga pasca hari raya konsumsi penggunaan LPG 3 kg yang digunakan masyarakat terus meningkat. Dimana peningkatannya sampai dengan 3 persen. Sehingga supply untuk Maret hingga April sudah melebihi kuota," kata Sopian.
Ia juga mengatakan jika Pertamina Patra Niaga akan menambah suplai terhadap LPG 3 kg guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Suplai sampai dengan akhir bulan April akan ditambah dan diperkirakan sampai dengan 18.299 Metrik Ton (MT) atau menjadi 103,2 persen dari kuota yang seharusnya diberikan. Serta kami juga meminta masyarakat untuk dapat melapor jika menemukan pangkalan yang menjual LPG 3 kg melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Kalau yang harganya mahal itu kemungkinan harga warung, bukan pangkalan. Kalau ada pangkalan yang menjual melebihi HET, laporin ke kita atau Pertamina karena ada sanksi," tuturnya.
Nikho menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak panic buying, karena Pertamina menjamin distribusi dan pasokan tetap tercukupi untuk kebutuhan masyarakat.