Ritual lainnya yang diselenggarakan setelah pembersihan kampung adalah pertunjukan tari kolosal, ritual hudoq, n'luei hudoq, tarian hudoq yang merupakan tarian tradisional suku Dayak Modang dan dipercaya sebagai tarian jin yang dapat membantu manusia.
Lalu rangkaian acara dilanjutkan Tarian Tumbambataq, dan Jiak Keleng sebagai penutup acara.
Terkait dengan konsep penyelenggaraan Festival Lom Plai 2024, Ketua Tim Kerja Wilayah Sulawesi dan Kalimantan Direktorat Event Daerah Kemenpar, Vicky Apriansyah, mengatakan harapannya bahwa, event-event daerah yang telah berhasil masuk dalam program KEN bisa terus meningkatkan lima bidang yang jadi penilaian.
“Lom Plai Festival 2024 diharapkan terus menggali ide dan inovasi setiap tahunnya sehingga terus memiliki keunikan dan menarik minat wisatawan untuk hadir, juga tetap dapat mengangkan unsur kelokalan yang menjadi ciri khas daerah tersebut,” ujarnya.
Vicky menambahkan bahwa, Festival Lom Plai 2024 harus dapat mengemas kegiatan, sehingga dapat berjalan dengan lancar dengan pengaturan kerumunan, mempersiapkan mitigasi resiko, membuat event memiliki experience untuk pengunjung.
Gelaran ini juga harus meningkatkan strategi promosi dengan desain- desain yang menarik dan mempublikasikan di saluran-saluran startegis sehingga acara ini dapat terpromosikan dengan baik.
Vicky menambahkan, untuk menjadi event yang naik kelas tentu saja event ini juga harus bisa memberikan dampak ekonomi, pariwisata, lingkungan sehingga bermanfaat untuk masyarakat maupun untuk daerahnya.
“Kedepannya diharapkan event ini juga bisa mempunyai rencana sponsorship, sehingga dapat mengembangkan event menjadi lebih besar,” pungkasnya.