TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perkembangan teknologi informasi membuka pasar dunia, termasuk bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) nasional.
Lewat digitalisasi, UMKM kini bisa mengakses seluruh perdagangan dunia.
Peluang usaha tersebut diungkapkan Direktur Operasional Fasdeli Express, Syamsuddin. Menurutnya, peluang tersebut terbuka lewat layanan Less Container Load (LCL) yang ditawarkan pihaknya.
Hanya dengan minimum volume sebesar 0,1 kubik meter untuk jalur laut dan minimal 1 kilogram untuk jalur udara, UMKM kini bisa melakukan impor barang dengan lebih mudah.
"Layanan ini hadir untuk menjawab kebutuhan para pelaku usaha, terutama UMKM. Sehingga mereka bisa melakukan impor dengan lebih fleksibel dan mudah," kata Syamsuddin dalam siaran tertulis, Selasa (23/4/2024).
Tak hanya kemudahan impor, pihaknya juga menyoroti efisiensi waktu dan biaya dalam proses pengiriman barang.
Oleh karena itu, Fasdeli Express telah membangun lima gudang yang tersebar di China, antara lain Guangzhou, Yiwu City, Huadu District, Shenzhen dan BaoHui.
Lewat keberadaan gudang tersebut, seluruh produk yang dibeli dari China dikirimkan ke gudang untuk pengumpulan barang agar lebih terorganisir sebelum pengiriman.
Sehingga menghemat biaya dibandingkan supplier mengirimkan langsung ke cargo.
"Banyaknya titik lokasi gudang juga akan mempermudah supplier untuk menentukan lokasi terdekat dengan wilayah mereka," ungkap Syamsuddin.
"Ini berarti bahwa barang-barang dari supplier akan tiba lebih cepat dibanding dengan cargo lain, dan minim keterlambatan atau masalah," bebernya.
Lebih lanjut dipaparkannya, Fasdeli Express telah menjalin kerja sama dengan J&T Cargo dan J&T Express.
Baca juga: Luhut Ingin Alihkan Ekspor Indonesia Lewat Pelabuhan Ningbo China, untuk Gantikan Singapura
"Dengan dukungan dari jaringan logistik yang luas, pengiriman barang dapat dilakukan dengan cepat dan lebih efisien, baik waktu dan biaya. Fasdeli Express juga menggaransi setiap barang sampai ke Indonesia," kata dia.