News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PMI Manufaktur Indonesia di April 2024 Turun, Menperin Agus Gumiwang: Masih Sangat Sehat

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berkeliling di acara Business Matching IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO yang berlangsung di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia menurun pada April 2024, berada di level 52,9 poin.

Angka tersebut anjlok 1,3 poin bila dibandingkan pada Maret 2024 yang berada pada level 54,2.

Meski menurun, Agus mengatakan angkanya masih dalam posisi yang sehat dan solid.

Hal ini Agus sampaikan dalam sambutannya di acara Business Matching IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO yang berlangsung di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).

Baca juga: RI-Apple Jajaki Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi, Tim Cook: Kami Percaya Negara Ini

"Baru kami dapatkan rilisnya pada pagi hari ini, di mana PMI Manufaktur Indonesia pada bulan April turun, tapi masih dalam angka yang sangat sehat, masih dalam angka yang sangat solid, yaitu 52,9 poin," katanya.

Selain angka yang diyakini masih solid, Agus juga tetap senang melihat angka PMI bulan April karena di tengah libur Lebaran yang mencapai 10 hari, angkanya masih dalam posisi yang tinggi.

Selain itu, angka PMI ini juga masih bertahan tinggi di tengah situasi geopolitik yang membuat pelaku usaha terganggu secara psikologis.

"Jadi, saya cukup gembira melihat rilis dari PMI yang tetap menyatakan bahwa PMI kita tinggi. Relatif sangat solid dan sehat," ujar Agus.

"Padahal ada libur 10 hari pada bulan April yang lalu dan ada dinamika geopolotik yang pasti sedikit banyak secara psikologis menggangu pelaku usaha itu sendiri," lanjutnya.

Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, angka PMI Indonesia ini sudah 32 bulan berturut-turut di atas 50.

Agus bilang, selain Indonesia, hanya ada satu negara lainnya yang bisa mencatatkan capaian serupa. Negara tersebut adalah India.

Ia pun membandingkan PMI Indonesia dengan negara lain yang pada bulan April lalu masih mencatat kontraksi, di mana angka PMI-nya masih di bawah 50 poin. Ada Thailand, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan.

"Padahal mereka tidak ada libur 10 hari dan Indonesia PMI-nya boleh saya sampaikan, jauh di atas rata-rata ASEAN, di mana PMI ASEAN rata-ratanya 51,0 poin," pungkas Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini