Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) tengah menyelesaikan proyek pembangunan Gedung Ibu dan Anak RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta senilai Rp 267 Miliar.
Tercatat, saat ini progres pengerjaannya lebih cepat dari rencana per April 2024 yang mencapai 79,3 persen dan ditargetkan selesai pada bulan November 2024.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan, proyek ini difungsikan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, kualitas, rujukan dan infrastruktur terutama pada pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya serta dimanfaatkan sebagai fasilitas tanggap darurat, tanggap bencana alam dan tanggap pandemi.
Baca juga: Kementerian PUPR: Progres Pembangunan Infrastruktur Dasar IKN Tahap Pertama Mencapai 76 Persen
“RSUP Dr. Sardjito nantinya akan menjadi salah satu dari enam Rumah Sakit rujukan nasional sehingga perlu ditingkatkan secara infrastruktur, peralatan medis hingga pengembangan sumber daya manusia dengan fokus pada kesehatan ibu dan anak, onkologi, kesehatan pernafasan serta penerapan terapi sel induk,” ujar Adjib dalam keterangannya, Jumat (3/5/2024).
Adjib menyampaikan, untuk mempercepat penyelesaian proyek, kata Adjib, Hutama Karya menggunakan teknologi BIM (Building Information Modelling) guna menghindari pekerjaan berulang dan mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian pekerjaan.
Selain proyek RS Sardjito, Hutama Karya juga mendapatkan kontrak baru untuk proyek konstruksi penyesuaian layout Gedung Estetika RSUP Prof. Dr. dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar, Bali.
Ia menyebut, proyek ini dikerjakan dalam rangka meningkatkan fasilitas kesehatan dan estetika setara pelayanan internasional, menarik potensi wisatawan lokal dan mancanegara untuk melakukan perawatan kecantikan sekaligus mendukung program Medical Tourism di Bali.
“Gedung estetika ini merupakan salah satu proyek percontohan kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan dalam bidang beauty and wellness serta akan dijadikan sebagai rumah sakit vertikal yang menjadi rujukan di Provinsi Bali dan sekitarnya,” ujar Adjib.